Bagian 31~Kekesalan Zen dan Kepanikan Devian

6.1K 382 12
                                    

Sesuai janji, Rupert telah datang bersama Harold dan Elmira ke Asrama Bridget. Seperti mengetahui kedatang kakak dan yang lainnya. Bridget langsung membuka pintu sebelum Rupert akan mengetuk pintu Asrama adiknya.

Bridget langsung menarik kakaknya masuk membuat Elmira dan Harold mengikuti mereka. Bridget menarik Rupert sampai di meja makan, dimana Asher dan Rika sedang duduk dengan santai menunggu tamu mereka.

Begitu Bridget dan yang lainnya sudah datang. Rika dan Asher segera berdiri lalu memberi hormat sebentar kepada Rupert. "Lama tidak bertemu, Rika," ucap Rupert santai. "Benar, Pangeran, lama tidak bertemu," ucap Rika sambil tersenyum lembut.

Rika dan Rupert masih saling diam sambil tersenyum. Membuat semua orang di sana terdiam menatap Rika dan Rupert bergantian. Sampai Bridget menyadarkan kakaknya yang terlalu lama menatap Rika.

"Dia sudah punya seseorang, kak," bisik Bridget pelan. "Apa!" teriak Rupert keras. Membuat semua orang di sekitar mereka terkejut. "Ada apa, pangeran?" tanya Rika bingung. "Ah, tidak. Maaf, mari kita mulai..., haha," ucap Rupert dengan wajah yang merah padam.

Bridget hanya tersenyum kecil saat berhasil menggoda kakaknya. "Ya, aku sih tidak masalah jika kakak ingin mendekatinya. Karena pemiliknya sedang tidak ada di sini," bisik Bridget santai saat semua orang sudah berjalan menuju tempat duduk mereka masing-masing.

"Apa maksudmu dengan pemilik? Memang dia barang?" tanya Rupert tidak percaya dengan perkataan Bridget. Pria berambut hitam itu langsung berjalan meninggalkan adiknya yang masih terdiam di tempat. Bridget hanya menghembuskan napas pasrah lalu tersenyum kecil sebelum mengikuti kakaknya untuk duduk di kursi mereka.

"Di sini masih ada kursi kosong. Apa kalian mengundang orang lain?" tanya Rupert bingung saat kursi di sebelah kanannya kosong karena Bridget duduk di sebelah kiri Rupert dan Elmira duduk di sebelah Bridget.

"Oh, itu..."

"Rika, makanan terakhir sudah selesai," ucap Emerda senang sambil berjalan keluar dari dapur dengan membawa mangkuk berukuran besar. "Oh, putri Emerda?!" ucap Rupert terkejut. Harold langsung berdiri dan memberikan hormat.

"Halo, pangeran Rupert. Selamat datang," ucap Emerda sambil tersenyum ramah lalu meletakkan mangkuk yang ia bawa di meja makan.

Setelah itu, ia duduk di kursi kosong yang ada di samping kanan Rupert. "Baiklah, karena sudah lengkap mari kita mulai pestanya!" ucap Bridget sambil berdiri dan mengangkat gelas berisikan jus tomat di tangannya.

Semua orang yang ada di sana langsung berdiri dan ikut mengangkat gelas minuman mereka. Di kerajaan Lorraine, terdapat peraturan dilarang untuk meminum darah manusia. Sebagai gantinya mereka lebih memilih untuk meminum jus tomat dan terkadang meminum darah milik orang tua mereka.

Karena kerajaan Lorraine sudah menerima kedatangan manusia dari beberapa tahun lalu di wilayah mereka. Namun, masih ada beberapa vampire yang tidak setuju dan lebih suka meminum darah manusia yang membuat mereka menjadi kuat dan tidak terkendali.

Mereka di sebut 'Mutan', vampire yang tidak memiliki akal sehat dan hanya bisa memenuhi nafsu mereka, di Rupert mendapatkan tugas dari Raja Vampire untuk menangkap mutan yang lepas kendali, sehingga sudah banyak Mutan yang berhasil di tangkap.

Mutan yang berhasil di tangkap akan di rehabilitasi dengan memberi mereka minuman jus tomat selama dua puluh tahun. Jika selama itu mereka masih belum sembuh karena menolak meminum jus tomat. Mereka akan di eksekusi, agar keresahan bagi manusia yang menjadi penduduk di kerajaan Lorraine bisa meredah.

***

Hari mulai malam, Zen dan yang lainnya memutuskan untuk menghentikan perjalanan mereka. Berkat Sumei yang selalu mengomel dan membuat mereka beberapa kali istirahat. Mereka tidak bisa sampai di desa manusia yang ada di luar hutan musim dingin sehingga mereka harus tidur di tengah badai hutan musim dingin sekali lagi.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now