Bagian 21~Serangan Kejutan

5.1K 342 4
                                    

Semua siswa kelas satu telah di evakuasi ke aula academy. Sudah ada beberapa siswa kelas dua yang membuat sihir pelindung. Sedangkan para Professor dan siswa kelas tiga sedang bertarung dengan pasukan kegelapan.

"Bagaimana bisa mereka ada di sini?" tanya Rai yang baru saja tiba di samping Zen bersama Nico. "Entahlah kak. Apa mungkin mereka sudah mengetahui keberadaan Pangeran Western?" tanya Zen bingung.

Awalnya Rai bingung dengan perkataan Zen. Namun, saat ia melihat Rika yang ada di samping Zen. Ia pun menjadi paham. "Sepertinya begitu, tapi bagaimana bisa?" ucap Rai bingung.

Sedangkan Rika yang sedari tadi mendengar percakapan Rai dan Zen menjadi bingung. Pangeran Western? Memang ada? Batin Rika bertanya-tanya.

"Hei kalian!" Bentakkan seseorang menyadarkan mereka berempat. Mereka menatap Professor Arley dan Professor Alward. Professor Alward menggerakkan pedangnya lalu menebas salah satu pasukan kegelapan yang menyerang, dan Professor Arley menggunakan mantra sihir angin untuk menyerang para pasukan kegelapan yang mendekat.

"Apa yang kalian lakukan di sini? Terutama kalian. Murid kelas satu seharusnya tetap berada di aula," tanya Professor Alward tajam ketika keadaan sudah menjadi aman.

"Kami ingin membantu," jawab Zen dingin. "Apa?! Kalian masih belum mempunyai pengalaman untuk masalah ini. Kalian seb-"

"Biarkan mereka, Professor Arley, Professor Alward." Tiba-tiba seseorang memotong kalimat Professor Alward. Meminta mereka untuk membiarkan Zen dan teman-temannya ikut dalam pertempuran.

Professor Arley, dan Professor Alward berbalik. Mereka langsung terkejut saat melihat Rupert dan Harold. Mereka langsung berlutut hormat. "Salam, Pangeran Rupert V Reinald," ucap kedua Professor itu bersamaan.

"Berdirilah," perintah Rupert tegas. Kedua Professor pun berdiri. Setelah itu, Rupert langsung berjalan dengan santai mendekati Zen. Membuat kedua Professor itu bingung.

"Terima kasih atas pesan darimu. Begitu aku menerima pesan itu, aku dan Harold langsung datang. Namun, sepertinya kami datang terlambat. Aku lihat pasukan kegelapan sudah menyerang untuk mencarimu," ucap Rupert, dan sukses membuat kedua Professor itu serta Rika terkejut menatap Zen.

Zen yang mendapatkan tatapan itu hanya menatap Rupert dingin. Jika memang identitasnya harus di ketahui. Ia tidak masalah.

"Itu tidak masalah. Setidaknya kau tidak datang saat academy ini hancur kan?" ucap Zen dingin, dan membuat kedua Professor semakin terkejut. Siapa dia sehingga berani berbicara seperti itu kepada seorang putra mahkota kerajaan Vampire.

"Kakak! Master!"

Bridget dan Leo langsung muncul di samping Rai secara bersamaan. "Sepertinya mereka sudah tahu. Baiklah, Master apa yang harus kita lakukan?" tanya Leo santai. "Rupert, kita harus mengevaluasi semua murid termasuk kelas dua dan tiga. Kita hanya membutuhkan bantuan para Professor," ucap Zen dingin.

"Baiklah, aku akan berbicara kepada mereka. Professor Arley dan Professor Alward tolong ikut kami," ucap Rupert tajam. Setelah itu mereka berlari meninggalkan Zen dan yang lainnya. "Rika, ayo," ajak Bridget. Ia menarik Rika lalu berlari menyusul Rupert dan yang lainnya.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya Nico heran. Zen menatap kakak, Leo dan Pengawal pribadinya itu dingin."Kita gunakan sihir bantuan dari Elsa," ucap Zen santai.

Namun, ketiga pemuda di hadapannya itu hanya saling berpandang bingung. "Aku baru tahu, jika sihir yang di tanamkan oleh Elsa bukan hanya untuk melindungi kita atau menahan kekuatanku. Tapi, ada hal lain," ucap Zen menggantungkan kalimatnya.

The Legendary Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang