Bagian 28~Penyelesaian Maria. Putri Kerajaan Twilight

5.7K 335 9
                                    

"Aku telah melanggar janji kita, dan membuatmu menunggu selama ini," ucap Rei, sambil menatap Maria sedih. "Reiz, apa yang kau katakan? Kau tidak pernah melanggar janji kita," ucap Maria bingung dengan senyuman yang di paksakan.

"Maria, aku telah mati ratusan tahun lalu," jelas Reiz sedih. Sukses membuat Maria menatapnya dengan mata yang membulat sempurna.

~~~

"Tidak! Itu tidak mungkin!" teriak Maria histeris. Ia menyerang dan meledakkan air-air danau. Reiz tahu, jika Maria tidak akan menerima itu semua dengan mudah. Reiz berlari dengan cepat dan langsung memeluk Maria dari belakang untuk menenangkan wanita itu.

Maria berhenti meledakkan air-air danau. Namun, air mata tidak bisa ia hentikan. Maria telah menunggu agar Reiz menempati janjinya. Ternyata, kekasihnya belum sempat mengucapkan selamat tinggal atau menempati janjinya.

Karena Reiz sudah meninggalkan dirinya ratusan tahun lalu dan ia terus menunggu Reiz di danau dan yakin jika pria itu akan datang menjempunya. Namun, semua itu tidak akan pernah terjadi, berapa lamapun Maria menunggu. Reiz tidak akan pernah datang untuk menjemputnya. 

Mengetahui hal itu, membuat hati Maria terasa di tusuk puluhan ribu belati. Rasa sakit yang meninggalkan bekas begitu dalam di hatinya. "Maria, jangan sedih. Jika kau terus bersedih. Danau yang penuh dengan kenangan kita ini akan ikut sedih," bisik Reiz lembut.

Membuat Maria terkejut dan menatap danau yang sudah terlihat seperti rawah dan tidak seindah dulu. "Maria, lihat mataku," ucap Reiz sambil membalikkan tubuh Maria untuk menatap mata silvernya.

"Kali ini, aku mungkin tidak bisa kembali bersamamu. Tapi, setidaknya jagalah danau ini. Agar menjadi indah kembali seperti dulu," ucap Reiz lembut lalu mencium kening Maria. "Kau sungguh tidak adil, Reiz," ucap Maria sedih lalu memeluk Reiz dengan erat.

"Maafkan atas keegoisanku, kau harus menderita. Mungkin kita tidak akan bertemu lagi. Tapi, aku selalu berharap agar bisa bertemu kembali denganmu di kehidupan lain. Aku akan berjanji, di kehidupanku selanjutnya. Aku pasti akan datang kepadamu, jadi bisakah kau menungguku?" ucap Reiz lembut.

Maria yang mendengar itu menjadi sangat sedih. Namun, ia tersenyum lembut sambil menganggukkan kepala dengan air mata yang tidak bisa berhenti. "Waktuku sudah habis, aku harus pergi. Maria, aku ingin kau mau membantu anak ini, ia yang akan membawa perdamaian di dunia ini, apa kau bisa melakukan itu?" tanya Reiz pelan.

Maria tersenyum lembut sambil menganggukkan kepala pelan. "Tentu saja, aku sangat berterima kasih kepada anak ini. Karena dialah, aku bisa bertemu kembali denganmu, meskipun hanya sebentar," ucap Maria senang dengan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir.

Reiz tersenyum senang menatap kekasihnya itu. Meskipun ia juga sedih, dan harus menahannya sambil tetap tersenyum.  Maaf Maria, mungkin akan membutuhkan waktu lama bagiku bereinkarnasi lagi karena aku sudah melanggar hukum alam kematian. Aku selalu saja membuat janji yang sulit aku tepat. Tapi, aku pasti akan langsung datang kepadamu saat reinkarnasiku selanjutnya, jadi aku harap kau bisa bersabar menungguku, Maria. Wanita yang sangat aku cintai, batin Reiz.

"Terima kasih, aku senang bisa melihatmu lagi, Maria," ucap Reiz lalu menutup mata.

Rambut Zen kembali normal dan tubuhnya akan terjatuh. Namun, dengan cepat Maria menangkap tubuh Zen lalu meletakkan kepalanya di pangkuannya. Wanita itu mengelus kepala Zen sambil tersenyum lembut. Meskipun Zen terlihat sangat mirip dengan Reiz. Tapi, sebenarnya mereka berbeda jika di lihat dari dekat.

***

Embun malam mulai samar-samar menghilang karena terkena sinar sang surya yang mulai menunjukkan cahayanya. Zen mulai membuka matanya, samar-samar terlihat atap kayu penginapannya. Pemuda berambut hitam itu bangkit dari tidurnya dan langsung di buat bingung dengan pemandagan di sekitarnya.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now