Bagian 40~Perang (2)

5K 372 40
                                    

Berkat kemunculan Dunkelheit yang menjadi naga kegelapan pembawa kehancuran, membuat perang semakin memanas. Pelindung kerajaan telah hancur, dan pasukan kegelapan menggila lalu mulai menyerang. Pasukan kerajaan dan Aliansi langsung membunuh mereka tanpa rasa bersalah karena mereka manusia yang sudah tidak bisa terselamatkan dari kegelapan.

Meskipun pasukan kegelapan adalah manusia yang tidak berdaya. Namun, karena mereka sudah menjadi pasukan kegelapan. Itu berarti jiwa mereka telah tiada atau mati, saat ini yang ada di hadapan pasukan kerajaan dan Aliansi hanyalah mayat yang di kendalikan seperti boneka.

Pasukan kerajaan vampir dengan cepat membunuh setiap pasukan kegelapan. Pasukan vampir berlari dengan cepat dan mengayunkan pedang mereka seperti bayangan. "Stück Wasser!" Emerda membelah tubuh beberapa pasukan kegelapan dengan air yang melesat cepat dan tajam seperti pisau.

Gadis berambut biru itu bertarung dan juga berusaha melindungi Elmira. Sedangkan Elmira melesat dengan cepat dan membunuh setiap pasukan yang mendekat lalu ia berdiri dengan memeluk boneka beruang kesayangannya. Tiba-tiba ia melempar boneka itu sambil berkata, "bunuh mereka, Edy."

Boneka itu langsung membesar. Lebih besar dari ukuran manusia dan langsung menghantamkan tangan lembutnya ke arah pasukan kegelapan membuat Emerda yang melihat itu sangat terkejut. Putri kerajaan air itu tidak menyangkah jika boneka menggemaskan itu bisa menjadi senjata.

***

Di sisi lain, terlihat Sumei dan pasukan kerajaannya juga ikut membantu. Putri kerajaan Twilight itu melirik kearah Emerda dan Elmira yang terlihat lebih hebat darinya, membuatnya sangat kesal, ia yang menjadi lulusan penyihir kelas menengah, tidak mungkin kalah dari kedua gadis itu.

"Sternschnuppen!" teriak Sumei dan mengarakan tongkatnya kelangit.

Setelah itu langit malam mulai tertutup awan gelap. Membuat malam yang gelap menjadi semakin gelap, dan membuat semua orang menatap kelangit. Tiba-tiba terlihat satu cahaya yang jatuh.

Tidak hanya di sekitar Sumei, semakin banyak cahaya yang jatuh dan mengenai setiap pasukan kegelapan. "Sternschnuppen, atau bintang jatuh kah? Sudah lama aku tidak melihat sihir itu," ucap Liza senang. Membuat Sumei yang ada di sampingnya menatap terkejut Liza yang tiba-tiba muncul.

"Tapi, sihir ini belum sempurna. Apalagi penggunaan energi yang cukup banyak. Apa kau bisa bertahan?" tanya Liza khawatir sambil menatap Sumei yang masih mengarahkan tongkatnya kelangit menciptakan bintang berjatuhan. "Saya pasti bisa. Saya lulusan dari Akademi sihir Twilight dan berhasil menjadi penyihir kelas menengah. Tidak mungkin hal seperti ini saya tidak bisa," ucap Sumei percaya diri.

"Percaya diri itu bagus. Tapi sepertinya Anda terlalu sombong," ucap Liza sambil tersenyum kecil. Membuat Sumei menatap Ratu kerajaan Western sekaligus penyihir kegelapan itu terkejut. "Apa maksud Yang Mulia?" tanya Sumei bingung dan langsung menurunkan tongkatnya. "Lihatkan, Anda sudah tidak kuat. Sebaiknya saat berperang, Anda tidak perlu merasa iri kepada orang lain. Setiap orang pasti memiliki kehebatan di dalam bidangnya sendiri," ucap Liza lembut.

Sumei hanya diam dan tidak bisa mengatakan apapun. Ini pertama kalinya ada orang yang bilang seperti itu kepadanya dan itu adalah Ratu kerajaan Western sendiri yang terkenal akan penyihir terkuat di benua Terania. Orang yang sangat gadis berambut biru itu kagumi.

"Untuk membuat mantera yang sempurna. Anda tidak boleh sombong dan iri dengan orang lain, atau kekuatan Anda tidak akan seimbang. Tenanglah, setiap manusia itu tercipta dengan jalan mereka masing-masing. Anda tidak perlu merasa iri. Percaya pada diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda yang bertarung bersama Anda," tutur Liza sambil tersenyum lembut lalu berlari dengan cepat dan menyerang pasukan kegelapan.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now