Bagian 29~Kemarahan sang putri Twilight

6K 312 6
                                    

Rika sedang berada di ruang latihan. Ia telah melatih kekuatan sihirnya bersama roh sihirnya, hingga tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka. Membuatnya menghentikan latihan dan menatap Bridget yang berdiri di ambang pintu sambil tersenyum kecil menatapnya.

"Kau berlatih lagi. Ayo, sudah waktunya kita berangkat," ucap Bridget. "Baik," ucap Rika lalu mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah menggunakan sihir pengganti yang baru saja ia pelajari.

Setelah itu mereka berjalan dengan santai meninggalkan ruang latihan. "Kenapa kau ingin sekali menjadi kuat, Rika?" tanya Bridget tiba-tiba. Membuat Rika sedikit terkejut menatapnya.

"Karena aku ingin melindungi apa yang berharga bagiku, dulu aku tidak bisa melindungi ibuku sehingga dia mati di bakar oleh penduduk desaku karena di anggap sebagai penyihir terkutuk. Itulah kenapa aku ingin menjadi kuat, dan melindungi apa yang berharga bagiku," jawab Rika sambil tersenyum lemah. Bridget yang mendengar itu langsung menatap Rika terkejut.

"Apa yang berharga bagiku sekarang?" tanya Bridget. "Kalian semua. Kau, Zen, Kak Rai, kak Nico dan Leo. Kalian ada orang-orang yang berharga bagiku. Meskipun kalian lebih kuat dariku, tapi aku tidak ingin menyerah dan akan berusaha melindungi kalian," jawab Rika.

Bridget yang mendengar itu langsing tersenyum kecil dan memeluk lengan Rika. Membuat Rika cukup terkejut dengan sikap Bridget. "Terima kasih, aku juga pasti melindungimu," ucap Bridget.

"Apa kau mau mendengarkan ceritaku?" tanya Rika. "Eh? Apa tidak masalah?" tanya Bridget bingung. "Tidak masalah, aku senang jika kau mau mendengarkan ceritaku ini," ucap Rika sambil tersenyum lembut.

"Baiklah, aku akan mendengarkanmu," ucap Bridget.

"Ibuku di bakar oleh penduduk desa tempatku tinggal, mereka menganggap jika ibuku telah menjadi penyihir terkutuk, sebelumnya dia adalah penyihir yang hebat dan sangat diakui oleh penyihir suci di kerajaan Jeremia. Namun, setelah melahirkan, ibuku dianggap sebagai penyihir terkutuk dan membakarnya. Setelah Ibuku, seharusnya aku juga akan di bunuh. Tapi, ayahku menyelamatkanku dari penduduk desa. Ia juga termasuk seorang penyihir yang hebat meskipun banyak rahasia yang tidak aku ketahui. Ia membawaku pergi dari desa. Selama lima tahun ayah dan aku tinggal bersama di sebuah rumah kecil yang ada di tengah hutan. Saat umurku mulai lima belas tahun. Ia pergi untuk mencari makanan dan tidak pernah kembali, aku tidak tahu ayahku kemana. Itulah mengapa aku mengelilingi benua ini. Untuk menemukan Ayahku...,"

"..., aku pikir, dengan melakukan itu, aku dapat menemukan ayah. Tapi, aku tidak pernah menemukannya dan menganggapnya telah meninggal. Hingga di umurku yang sembilan belas tahun aku bertemu dengan Zen dan yang lainnya. Mereka juga sedang melakukan perjalanan. Saat itu, aku akan di serang oleh seorang vampire liar, dan Zen menolongku lalu aku meminta Zen untuk mengajakku ikut dan Zen menerimanya...,"

"..., itu membuat hatiku senang. Karena aku tidak akan sendirian. Tapi, selama ini aku menipunya. Aku hanya bilang kepadanya jika aku akan menjadi kuat, dan mengelilingi benua untuk berpetualang, padahal dulu aku sudah tidak punya sesuatu untuk ku lindungi dan tidak mempunyai tujuan hidup. Aku tidak pernah menceritakan hal ini kepadanya, mungkin bisa di bilang aku malu menceritakan hal ini kepadanya. Mungkin sekarang aku yakin. Jika aku tidak pantas untuk bersama dengannya dan yang lain. Karena aku telah menipu mereka selama ini. Mungkin, itulah mengapa Zen tidak membawaku, dia tahu jika aku telah membohonginya."

Begitu Rika menyelesaikan ucapannya sambil tersenyum lemah, Bridget langsung berhenti berjalan. Membuat Rika juga ikut berhenti berjalan dan menatap Bridget bingung. Tiba-tiba saja, sebuah tamparan yang keras dari Bridget mengenai pipi Rika. Membuat Rika sangat terkejut.

Gadis berambut cokelat muda panjang itu menatap Bridget dengan terkejut dan bingung. "Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu mengenai Zen? Apa kau tidak ingat, jika ia meninggalkanmu di sini bukan karena mengentahui kebohonganmu. Dia kan menitipkanmu kepada kami di Akademi ini, agar kau bisa menjadi penyihir yang kuat. Apa kau lupa dengan ucapannya sebelum pergi?!" tanya Bridget emosi.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now