Bagian 37~Masalah

4.8K 318 12
                                    

Rika berjalan mengikuti Rai dengan menatap takjub Istana Western. Cat dinding yang berwarna putih, tiang-tiang penyangga dengan ukiran bunga Lili dan lukisan-lukisan yang terkesan sangat mewah dan indah. "Beritahu, Yang Mulia jika kami telah sampai," ucap Rai kepada prajurit yang menjaga pintu besar dengan ukiran bunga lili berwarna putih dan garis emas dengan bagian pintu terdapat ukiran matahari dan bulan.

Prajurit itu langsung menundukkan kapalanya lalu masuk. Tidak berapa lama, prajurit itu keluar dan mengatakan jika mereka diperbolehkan masuk. "Ayo," ajak Rai lalu masuk dengan diikuti Bridget dan yang lainnya. Ruangan di balik pintu itu sangatlah besar dengan dua kursi di ujung bersama pasangan yang duduk sambil tersenyum senang.

Mereka berjalan di atas karpet merah dengan garis emas dan tirai-tirai besar berwarna emas yang terlihat sangat indah. "Selamat datang, Pangeran Rupert, Putri Bridget, Putri Elmira, Putri Emerda dan Rika, di kerajaan Western," sambut dengan hangat pria berambut cokelat muda sambil berdiri dengan diikuti wanita berambut hitam yang tersenyum lembut.

Membuat Rai, Emerda, Elmira, Bridget, Rupert dan Harold berlutut layaknya ksatria. Rika yang melihat itu menjadi bingung tapi ia segera ikut berlutut layaknya ksatria di hadapan kedua orang itu. "Kami menghadap Yang Mulia Raja dan Ratu Western," ucap Rai mewakili teman-temannya.

Membuat Rika sangat terkejut mendengar itu. "Jadi, mereka Raja dan Ratu Western?" bisik Rika kepada Bridget yang ada di sampingnya. "Apa kau baru sadar? Kau melamun, Rika?" bisik Bridget heran dengan sahabat di sampingnya ini. Rika hanya bisa tertawa kaku sebagai jawaban.

"Baiklah, langsung saja. Kalian bisa istirahat, nanti malam akan ada pesta penyambutan kembalinya pangeran Western," ucap Alan ramah. "Baiklah, terima kasih, Yang Mulia," ucap Rupert. "Kalau begitu saya akan mengantar mereka beristirahat," ucap Rai. "Baiklah, terima kasih, Rai," ucap Liza senang.

Ketujuh orang di hadapan Liza dan Alan berdiri lalu menundukkan kepala sebentar. Setelah itu, mereka berjalan meninggalkan ruang singgasana mengikuti Rai. "Baiklah, karena semua tamu sudah datang, saya akan mengurus persiapan pestanya, Yang Mulia," ucap Liza. "Baiklah," ucap Alan. Liza menundukkan badannya dengan anggun lalu berjalan meninggalkan ruang singgasana.

Alan hanya menghembuskan napas lalu duduk di singgasananya. "Hari semakin dekat dengan pertarungan. Zen bersama Nico pasti sedang mempersiapkan pasukan," gumam Alan, ia merasa bosan karena di saat yang lainnya sibuk, raja kerajaan Western itu hanya duduk di singgasana.

***

Rika langsung merapikan pakaian yang ia bawa. Meskipun Bridget sudah bilang kepadanya jika tidak perlu membawa banyak pakaian. Rika yang tidak mengerti dengan maksud Bridget, ia memutuskan untuk tetap membawa semua pakaiannya. Ia mengeluarkan jubah berwarna merah dengan ukiran mawar berwarna putih yang di beli bersama Zen dengan tersenyum senang.

Terdengar suara ketukan pintu, menyadarkan Rika dari lamunannya. Ia segera membukakan pintu yang ternyata adalah Bridget. "Ada yang bisa aku bantu, Bridget?" tanya Rika. "Kita di berikan kebebasan untuk berkeliling istana. Aku dengar taman kerajaan ini sangat indah, ayo kita kesana," ajak Bridget.

"Benarkah? Kalau begitu aku mau!" ucap Rika semangat. Rika dan Bridget langsung berjalan bersama mencari taman utama kerajaan.

"Oh, putri Bridget dan Rika, Kalian mau kemana?" tanya Nico saat, tanpa sengaja bertemu dengan kedua wanita itu di lorong kerajaan yang melewati tempat latihan prajurit kerajaan.

"Nico, kami akan ke taman kerajaan. Tapi, ini dimana?" ucap Bridget bingung. "Ini tempat latihan prajurit Matahari senja musim panas," ucap Nico. "Prajurit Matahari senja musim panas?" tanya Rika bingung. "Prajurit Matahari senja musim panas yang terkenal akan kehebatan mereka dalam bertarung dengan kekuatan cahaya itu?!" tanya Bridget terkejut.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now