Bagian 25~Alasan

5.5K 342 4
                                    

Sekolah telah berjalan seperti biasa. Zen dan yang lainnya berangkat bersama menuju Academy. Zen, Leo, Rika, dan Bridget berpisah dengan Rai dan Nico saat di tangga. Kelas Nico dan Rai ada di atas sedangkan kelas Zen, Leo, Rika, dan Bridget ada di ujung lantai satu.

Begitu mereka sampai di kelas. Mereka tidak banyak berbicara dan langsung duduk di bangku mereka masing-masing. Seperti biasa Zen duduk dengan tenang dengan pandangan keluar jendela dan kepala yang di topang oleh tangan.

"Baik, silakan duduk dengan tenang," ucap Professor Arley sambil berjalan memasuki kelas. Ia melirik Zen yang masih menatap keluar jendela seperti tidak peduli dengan pelajaran yang akan ia berikan. Entah mengapa aku merasakan aura yang sama dari tuan Batelion dengan pangeran Western. Apa mungkin? Pantas saja ia mengetahui sejarah sihir hitam saat pertama kali masuk batin Professor Arley.

"Baiklah, hari ini kita akan mempelajari cara merapal mantra. Buka buku sihir kalian halaman seratus dua puluh lima," ucap Professor Arley sambil menatap para muridnya. Semua murid langsung membuka buku yang di perintahkan.

"Sihir paling mudah adalah sihir angin. Jadi, saya akan mengajarkan kalian cara merapal sihir angin. Wind vom Boden, der Wind des Himmels. komm als eine Waffe oder als eine Kraft, die mir helfen wird, die Kraft des Windes vom Himmel. Wind der Heiligkeit," ucap Professor Arley.

Terciptalah sebuah lingkaran sihir di bawah kakinya. Tiba-tiba muncul angin yang mulai mengencang. Membuat takjub semua murid kecuali Leo dan Zen.

"Seperti yang kita tahu, merapal mantra sangatlah panjang dan membutuhkan waktu serta konsentrasi yang cukup tinggi agar berhasil. Namun, jika kalian sudah bisa menguasai dan mengingat setiap kalimat mantranya kalian cukup mengatakan kata terakhirinya," ucap Professor Arley setelah angin itu berhenti.

"Jika kalian sudah menguasai sihir level tinggi, kalian bahkan bisa menggunakan sihir apapun tanpa menggerakkan tangan kalian, seperti ini, Wind der Heiligkeit," jelas Professor Arley sambil memberikan contoh.

Semua murid yang ada di sana langsung merasa takjub melihat Professor Arley. Penjelasannya yang mudah di mengerti dengan contoh-contoh yang di berikannya sangatlah hebat. "Baiklah, saya ingin kalian menghafal mantra angin itu nanti malam. Besok, kalian harus sudah hafal dan kita akan mencoba prakteknya di lapangan," jelas Professor Arley.

Sukses membuat semua murid terkejut. Kecuali Zen dan Leo. "Baiklah, sampai di sini akhir dari kelas kita. Sampai jumpa besok dan jangan sampai lupa dengan tugas yang saya berikan," ucap Professor Arley sambil menutup bukunya lalu berjalan meninggalkan kelas.

Semua murid langsung berhamburan meninggalkan kelas. Namun, masih ada beberapa murid yang di kelas. Saat ini, sudah masuk jam istirahat. Zen dan yang lainnya berjalan menunggalkan kelas untuk pergi ke kantin.

***

Di sebuah ruangan yang cukup luas dan terisi. Di bagian tengahnya terdapat meja bundar dengan empat buah kursi yang mengelilingi. Tiga orang wanita dan satu orang pria masuk dengan santai lalu duduk di kursi yang terdapat ukiran nama mereka di bagian belakang.

"Jadi, ada apa kau memanggil kami semua, penyihir putih, Elsa Fortent?" tanya seorang wanita berambut merah diikat dengan topeng setengah wajah dengan santainya berbicara kepada sang penyihir putih di samping kanannya.

"Sebelumnya, terima kasih sudah datang. Ema, dan Yang Mulia. Saya memanggil kalian semua untuk memberitahukan kepada kalian, alasan dari pasukan kegelapan yang saat ini mengincar pangeran Zen," ucap Elsa. Mengejutkan kedua pemimpin kerajaan Western.

"Kami baru tahu jika pasukan kegelapan saat ini mengincar Zen, memang kenapa mereka mengincar Zen?" tanya Liza khawatir.

"Mereka telah mengetahui misi dari pangeran Zen, sehingga mengubah jalannya takdir pangeran Zen. Tidak hanya menemukan Legendary Princess, pangeran Zen harus bisa menyembunyikan identitasnya dan mengalahkan pasukan kegelapan yang akan mendatanginya dengan kedua rekannya," jelas Elsa.

The Legendary Princess [END]Where stories live. Discover now