BAB 3 - Activating

14K 2.1K 97
                                    

"Jadi, apa yang ingin kau beritahu pada kami kemarin?" todong Ashley begitu ia keluar dari kamarnya dan melihat Carina yang juga baru saja keluar dari kamarnya.

"Jangan terlalu antusias, bersikaplah seperti biasa atau mereka bisa curiga nanti."

Ashley mengangguk kecil dalam diam seraya berjalan ke arah kantin bersama Carina. Saat sampai di sana, Sera dan Charlie ikut bergabung di meja yang sama seperti kemarin.

"Aku akan mulai menjelaskan sambil makan." Carina berkata pelan tanpa menatap teman-teman semejanya.

"Jadi singkatnya aku datang ke sini karena telah merencanakannya, aku sengaja membiarkan diriku tertangkap karena suatu alasan yang tak bisa kujelaskan pada kalian. Sejauh ini rencanaku berjalan dengan semestinya. Kalau perkiraanku tak meleset, para Holder lainnya pasti akan menemukan dan menyerbu tempat ini dalam waktu dekat. Aku tak tau kapan itu akan terjadi, tapi aku sangat yakin kalau mereka akan datang. Mungkin saja itu bisa terjadi besok, minggu depan, bulan depan atau bahkan beberapa bulan lagi. Jadi, saat hari itu tiba, kumohon larilah dari tempat ini bersama mereka."

"Apa alasan mereka melakukan semua itu. Untuk menyelamatkanmu?" tanya Charlie heran.

"Salah satu alasannya memang itu, tapi tujuan utama mereka adalah untuk menghancurkan Oracle dan menghancurkan penelitian dan percobaan sihir gilanya. Aku hanyalah pemicunya."

Ashley menatap Carina tajam, "Lalu bagaimana denganmu? Kau berkata seolah-olah tak ada kau dalam rencana itu."

Carina tersenyum, "Aku tak tahu apakah aku akan bisa lolos dari mereka. Mereka tak akan mungkin membiarkanku lolos begitu saja. Apalagi setelah aku melakukan rencana utamaku nanti. Mungkin mereka akan membunuhku saat itu juga."

"Aku membenci saat kau mengatakan hal mengerikan seperti itu dengan santainya." keluh Sera seraya menekan emosinya.

"Jangan khawatirkan aku. Kalau kalian ingin bebas lakukan saja seperti yang kukatakan. Jangan biarkan orang yang baru saja kalian kenal selama beberapa ini mempengaruhi tujuan besar kalian."

"Waktu bukanlah masalah. Tak perduli berapa lama waktu yang kami habiskan bersamamu, yang jelas saat ini kau bagian dari kami. Kau teman kami." bantah Charlie membuat Carina tersentak.

Carina mengangguk pelan, "Baiklah, kalau begitu aku tarik kembali kata-kataku tadi."

"Laki-laki sejati tak akan menarik kata-katanya." celoteh Ashley dengan konyol.

"Tapi aku bukan laki-laki!"

"Ah benar juga."

"Dasar bodoh!" ucap Carina terkekeh geli, membuat Sera, dan Charlie juga ikut tertawa.

***

Saat itu tengah malam ...

Ketika mereka mendatangi Carina ke kamarnya dan membawanya dengan paksa ke sebuah ruangan. Mereka menyergapnya saat malam dengan menutup matanya menggunakan seutas kain, tapi tetap membiarkan ia tetap sadar.

Ashley yang kamarnya berada tepat di depan Carina mendengar kegaduhan tengah malam itu dan mengintip dari sela-sela pintu kamarnya. Ia melihat Carina yang dibawa paksa oleh dua orang penjaga dengan keadaan matanya ditutup, mulut di sumpal dan juga tangan terikat ke belakang.

Carina diam dan tak memberontak sama sekali ketika ia di bawa, ia sudah menyiapkan mentalnya dan mengira jika sesuatu seperti ini pasti akan terjadi. Ia bisa membaca pikiran para penjaga yang membawanya itu dan mengetahui kalau ruangan tempatnya berada bukanlah ruangan isolasi. Mereka menyebut ruangan ini sebagai 'kamar interogasi'.

Ketika sampai di ruangan itu ia kembali di ikat di sebuah kursi besi, barulah kemudian mereka melepaskan kain yang menutup matanya dan juga sumpalan yang menyumpal mulutnya.

HOLDER : Elsewhere (END)Where stories live. Discover now