BAB 22 - Dia Kembali

4.3K 787 9
                                    

"Untuk mengembalikan ingatanmu sekaligus melepas segel di tubuhmu kami membutuhkan kekuatan sihir yang tidak sedikit. Karena itu, kau harus ikut ke dalam hutan kabut." Milo meminta Alvis untuk membuka portal menuju hutan kabut yang mau tak mau dilakukan juga olehnya mengingat semua ini didasari atas kemauan Carina sendiri.

Carina menatap takjub sebuah portal yang kini terbuka di sisi dinding kamarnya lalu berjalan dengan alaminya ke arah portal tersebut diikuti oleh Milo, Alvis dan Arvis.

"Ini dimana?" tanyanya kagum saat melihat kabut di sekelilingnya.

"Carina!" seru sebuah suara wanita memanggilnya yang langsung diikuti oleh pelukan hangat seseorang dari belakang tubuhnya. "Carina! Aku menunggumu!"

Carina menoleh dan mendapati seorang wanita cantik dengan pakaian super aneh namun memikat yang dipakai wanita itu.Ia masih mengagumi sosok itu dengan pipi merona sampai ia melihat sepasang telinga milik sosok itu yang bisa Carina pastikan bahwa wanita itu bukanlah seorang manusia.

"Nirmala, kau tidak lihat wajahnya? Ia pasti terkejut dan tak bisa mengingat kita." Tegur suara lembut seekor Pegasus yang berjalan memndekati Carina.

"Leeva benar, Carina pasti masih belum terbiasa karena kehilangan ingatannya." Hugo menimpali.

Carina yang semula terkejut kini tersenyum lebar, "Nirmala, Leeva... dan kau pasti Hugo." Katanya lalu menoleh pada seekor burung merah yang bertengger pada dahan di atas kepalanya.

"Yup! Tepat sekali. Milo memberitahumu?" tanya Hugo ramah.

"Bukan. Alvis yang memberitahuku." Mendengar jawaban itu sontak saja ketiga makhluk itu menatap marah pada Milo yang kini telah berubah wujud menjadi singa. Diikuti dengan Hugo yang juga berubah menjadi wujud aslinya dari wujud burung merah kecilnya tadi.

"Apa?" balas Milo tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Dasar payah!" hujat Leeva diikuti dengan polototan taja Milo.

"Kau siap melakukannya Carina? Kuberitahu saja dari sekarang... saat semua ingatanmu kembali nanti emosimu pasti menjadi tak stabil. Aku yakin untuk beberapa hal kau pasti akan menyesal telah mengingatnya kembali. Walaupun begitu kau masih ingin melakukannya?" tanya Nirmala cemas.

Carina menghela napas dalam-dalam lalu membuangnya dalam sekali hembusan. Ia kemudian dengan yakin mengangguk, "Aku tetap ingin melakukannya. Seburuk apa pun masa laluku, aku tetap harus mengingatnya. Karena adanya ingatan itu adalah tanda bahwa aku mampu melaluinya selama ini."

"Pemikiran yang bagus!" puji Hugo.

Alvis dan Arvis memandang Carina dengan khawatir, mereka tak mengatakan apa-apa lagi setelah Carina memutuskan. Keempat roh penjaga Carina yaitu Milo, Nirmala, Leeva dan Hugo kini mulai membentuk lingkaran dan mengelilingi tubuh Carina.

"Kau siap?" tanya Milo pada Carina yang langsung sibalas dengan anggukan mantap.

"Kita mulai." Aba-aba Milo membuat ketiga roh lainnya mengangguk lalu mulai membaca mantra yang sama sekali tak dipahami siapa pun selain diri mereka sendiri, sementara kekuatan sihir mereka meluap dan menuju ke tempat Carina berada. Perlahan, kekuatan sihir keempat roh itu menyelubungi tubuh Carina yang membuat dirinya sedikit takut dan merasakan hal aneh pada tubuhnya.

Tak perlu waktu lama hingga kemudian segel terlepas dan juga semua ingatan Carina kembali yang membuat Carina tiba-tiba saja menjerit histeris dengan tubuh yang terjatuh di tanah. Ia masih terus menjerit ketakutan hingga memegangi kepalanya.

Alvis dan Arvis masih terus mengawasi dengan perasaan campur aduk. Ingin sekali mereka menghentikan proses pelepasan segel tersebut saat itu juga karena telah membuat Carina kesakitan dan menderita.

HOLDER : Elsewhere (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora