Bab 35 - Garis Depan

3.2K 619 29
                                    

Namanya Budi, ia sekarang bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan. Ia kini memiliki istri dan seorang putra. Dulunya ia adalah seorang Holder berlevel Diamond, dengan basic telepati. Dan kini... ia hidup sebagai orang biasa. Menjauhi dan menghindari segala hal yang berhubungan dengan dunia Holder.

"Aku tak bisa. Sudah kubilang aku benar-benar tak bisa." Tolak Budi untuk kesekian kalinya saat Alvis berusaha membujuknya. "Maafkan aku, Master."

"Boleh aku tahu alasanmu berhenti dari dunia itu?"

"Sudah lebih dari setahun yang lalu aku berhenti. Aku ini seorang pengecut, aku dulu hampir mati saat menjalankan sebuah misi. Aku takut... saat ini aku memiliki keluarga. Mereka tanggung jawabku, aku tak bisa meninggalkan mereka dan masih berurusan dengan dunia itu. Aku sudah mendengarnya, tentang Oracle. Aku sama sekali tak ingin keluargaku berada dalam bahaya karena berurusan dengan mereka. Meski pun aku adalah salah satu yang terpilih oleh batu itu, aku tetap akan menolaknya."

Alvis merenung sejenak, dan kemudian menatap laki-laki itu kembali, "Baiklah, aku mengerti."

"Tolong jangan pernah temui atau hubungi aku lagi. Ini terakhir kalinya kita bertemu." Ucapnya lalu kembali ke dalam restaurant untuk menjemput istri dan anaknya. Barulah setelah itu ia langsung pergi.

"Tidak berhasil?" tanya Carina saat melihat ekspresi wajah Alvis. Alvis mengangguk pelan dengan rasa kecewa.

"Baiklah, kita tak bisa melakukan apa pun untuk yang satu ini. Kita harus segera mencari zodiak terakhir, yaitu Pisces yang berada di Brazil." Ucap Carina bangkit dari duduknya, diikuti yang lainnya.

"Eh? Jadi, bagaimana?" tanya Jiho bingung.

"Bagaimana apanya? Kalau ia sudah menolak seperti itu kita harus apa lagi? Memaksa dan menculiknya?" sindir Arvis sarkas.

Carina menggeleng pelan, "Kita tak bisa memaksanya Jiho, ia memiliki tanggung jawab yang besar saat ini. Kita harus menghargai keputusannya. Dan juga... sepertinya ia memang benar-benar tak ingin berurusan lagi dengan dunia ini."

***

"Lokasi Pisces telah berubah! Ia berada di Florida, lokasi itu sangat dekat dengan pulau." seru Arvis terkejut begitu ia memeriksa peta.

"Bagaimana bisa?" Carina langsung merebut benda itudari tangan Arvis.

"Carina!" Milo tiba-tiba muncul dengan berita mengejutkan. "Mephisto dan Oracle, mereka telah menyerang pulau!"

Deg!

"A-apa?!" Carina tergagap dan langsung terbayang wajah teman-temannya yang berada di pulau. "B-bagaimana dengan perisainya?"

"Mereka berhasil menembus dan menghancurkannya dengan mudah."

"Kita harus kembali ke pulau!" jerit Carina panik. "Alvis, Arvis cepat gunakan kekuatan kalian!"

"Hey, tenanglah. Kami butuh persiapan untuk jarak sejauh ini." Alvis meremas bahunya pelan, "Kumohon, tenanglah. Ok? Aku yakin mereka pasti baik-baik saja."

Alvis langsung meminta Jiho untuk membawa Carina dan menenangkannya, sementara dirinya bersama dengan Arvis memulai persiapan mereka untuk membuka portal langsung ke pulau. Memang mereka membutuhkan waktu setidaknya satu jam untuk jarak sejauh itu. Untunglah mereka berdua bisa melakukannya bersama, karena kekuatan mereka sama. Jika hanya ada salah satu dari mereka, mungkin akan membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, belum lagi untuk melakukannya membutuhkan kekuatan sihir yang banyak dan akan menyerap inner mereka dalam sekejap.

"Lalu bagaimana dengan Pisces?" tanya Jessie dengan hati-hati.

"Apa itu sekarang penting? Kita harus menghentikan Oracle lebih dulu!" balas Carina emosi.

HOLDER : Elsewhere (END)Where stories live. Discover now