BAB 26 - Dua Belas Kunci

5.5K 799 58
                                    

"A-apa ini?" Carina tergagap saat melihat peta tua yang tadinya hanyalah kertas kusam usang kini tertoreh gambar menakjubkan dengan tinta hitam di atasnya.

Ia bisa melihat sebuah tanda yang menarik perhatiannya, yaitu lambang sagitarius, Gemini, dan juga Capricorn yang salling berdekatan. "Bukankah ini kita?" tanyanya seraya menunjukkan peta itu pada Alvis, Arvis dan Jiho.

"Kau benar. Itu kita. Dan ini adalah pulau Misty." Jawab Alvis menatap sebuah gambar yang memenuhi peta tersebut. "Ada satu lagi selain kita di pulau ini, yaitu Libra."

"Lihat ini, ada sebuah catatan kecil di sudut bawah." Arvis menunjuk sebuah kalimat yang tertulis di bawah peta pulau.

"Aku tak bisa membacanya. Ini bahasa apa?" Jiho bertanya pada yang lainnya.

"Ini bahasa latin kuno." Gumam Carina lalu langsung merafalkan sebuah mantra yang ia pelajari untuk merubah suatu bahasa. Setelah itu ia mengusap tulisan tersebut dengan ibu jarinya. Dalam sekejab, tulisan itu berubah menjadi bahasa Inggris yang dipahami oleh mereka semua.

Jiho melirik takjub pada Carina, "Kau hebat. Siapa yang mengajarimu mantra itu."

"Tentu saja aku! Memangnya siapa lagi?" seru sebuah suara dengan bangganya, yang tak lain adalah Milo.

"Ucapkanlah nama permata yang ingin kau lihat, kemudian tiup permukaan kertas, maka peta akan menunjukkannya." Ucap Alvis membaca tulisan tersebut. "Bagaimana dengan nama batu zodiak yang lainnya?" tanyanya pada Milo dan yang lainnya.

"Dengarkan baik-baik. Aku hanya akan memberitahu kalian satu kali." Ucap Milo dengan wajah seriusnya."Capricorn ; Garnet, Aquarius ; Amethyst, Pisces ; Aquamarine, Aries ; Diamond, Taurus ; Emerald, Gemini ; Pearl Moonstone, Cancer ; Ruby, Leo ; Peridot, Virgo ; Sapphire, Libra ; Opal, Scorpio ; Citrine, Sagitarius ; Blue Topaz."

"E-eh apa? Tak mungkin kami bisa menghafal semua itu dalam waktu singkat!" protes Jiho kesal.

"Sudah kubilang aku tak akan mengulangnya dua kali." Balas Milo dengan angkuhnya.

"Biar saja Jiho, kita bisa lihat di internet. Kita tak perlu memohon padanya untuk memberitahu." Balas Carina dengan santainya menatap Milo datar, lelah untuk beradu mulut dengan kucing menyebalkan itu.

"Ah, benar juga! Pasti ada di internet!" Jiho mengangguk kagum sambil berpikir kenapa hal itu tak terpikirkan olehnya tadi.

"Aku hapal." Ucap Alvis tiba-tiba lalu merebut gulungan peta tua dari tangan Carina. Tak heran Alvis menghapalnya hanya dalam sekali dengar. Ia memang memiliki ingatan yang bagus dan juga kepintaran di atas rata-rata.

"Amethyst." Ucapnya pelan lalu meniup permukaan peta. Seketika itu pula gambar yang ada di peta itu berubah.

"Ini... peta Canada kan?" Arvis bertanya pada kembarannya dengan tak yakin.

"Iya, ini Canada." Jawab Alvis cepat. "Dan lihat ini, pemegang batu Amethyst berada di sini." Tunjuk Alvis dengan jari telunjuknya.

"Jadi, kita harus mengumpulkan kedua belas batu itu? Tapi untuk apa?" tanya Jiho bingung.

"Menyegel kembali Mephisto." Jawab Nirmala ragu, "Ia mungkin sedang mengumpulkan kembali kekuatan sihirnya setelah bangkit, karena itu saat ini kita harus cepat-cepat mengumpulkan kedua belas batu sebelum ia bergerak."

"Sepertinya akan menyenangkan! Akhirnya aku menemukan sesuatu yag menarik untuk dilakukan!" sebuah suara tak dikenal membuat semua orang menoleh ke arah Alvis.

"A-apa? Bukan aku!" bantah Alvis menggeleng kuat-kuat lalu berdecih kesal. "Shiro! Sudah kubilang jangan keluar kalau aku tak memanggilmu!"

"Rubah jelek! Mulutmu itu memang minta diremas ya!" umpat Milo kesal.

HOLDER : Elsewhere (END)Where stories live. Discover now