Bab 28 - Extension

3.7K 660 10
                                    

"Hey! Kau mengagetkanku!" seru Jiho kaget bercampur kesal saat Milo tiba-tiba masuk kamarnya saat ia sedang berlatih tengah malam di kamarnya. "Kenapa ke kamarku sih?!"

"Carina sedang sibuk." Jawab Milo singkat.

"Ha? Sibuk apa?" tanyanya tak mengerti.

"Kau pasti iri jika ku beritahu, lebih baik tidak usah. Lanjutkan saja latihanmu."

"Dasar, kau ini selalu saja menyebalkan." Keluh Jiho kesal karena Milo membuatnya penasaran.

"Bagaimana extension-mu?" tanya Milo saat melihat Jiho kembali berlatih.

"Sudah lebih baik. Tapi kurasa lebih baik tak menggunakannya jika aku tak benar-benar membutuhkannya. Kekuatan ini membuatku menjadi orang jahat dengan menghapus ingatan seseorang."

"Tapi kalau kau bisa mengontrolnya dengan baik, kau bisa mengembalikan ingatan seseorang juga. Kau bahkan bisa memilah ingatan yang ingin kau hapus sesuka hatimu secara sementara atau permanen. Kekuatanmu ini sangat berguna untuk memanipulasi seseorang." Jelas Milo.

"Dan sangat cocok untuk melawan Oracle." Jiho melanjutkan.

"Kali ini kau harus lulus ke level Diamond, Jiho. Memangnya kau mau terus-terusan di platinum seperti ini?" sindir Milo dengan sarkas.

"Berisik! Aku juga tahu itu! Kau pikir aku tak mau lulus?!" balasnya marah, tapi sesaat kemudian ia teringat sesuatu. "Lalu bagaimana dengan level Carina? Bukankah ia masih saja berada di level Gold terakhir kali?"

"Carina itu berbeda. Bahkan saat ia masih di level Gold dua tahun yang lalu kekuatannya sudah setara dengan level Platinum. Lalu, sekarang ia sudah bisa menguasai extension miliknya hanya dalam waktu singkat, dan ia sudah memiliki roh-nya sendiri tanpa melakukan sihir pemanggilan. Itu sama saja ia sudah sampai ke level Master, dan semua orang mengakui itu."

"Eh? Kapan ia berhasil menguasai extension-nya?" Jiho menatap Milo kaget. "Bukankah kekuatannya baru saja kembali beberapa hari yang lalu?!"

"Dan ia sudah menguasainya dalam beberapa hari ini."

Jiho semakin kaget sekaligus penasaran, "Lalu... apa extension-nya? Mengendalikan pikiran seseorang?!" tebaknya dengan antusias memikirkan berbagai kemungkinan lainnya.

"Tepat sekali!" jawab Milo singkat.

"Daebak!" seru Jiho spontan. "Sudah kuduga Carina mampu melakukan yang seperti itu! Menakjubkan sekali!"

"Sudahlah, tak usah mengurusi orang. Urusi saja dirimu sendiri, kau saja belum mampu menguasai extension-mu." Sindir Milo lalu melompat ke atas sofa Jiho dan meringkuk di sana. "Aku akan berada di sini untuk malam ini."

"Cih! Dasar menyebalkan. Sudah tahu begitu, kenapa kau tidak mengajariku saja. Kau malah mengejekku karena belum juga bisa menguasainya." Omelnya kesal.

"Kau itu sebentar lagi sudah akan naik ke level Diamond, dan kau anggota Twenty Elites! Memangnya kau tidak malu terus mengeluh begitu? Berusahalah sendiri dasar manja!" balas Milo tak kalah sengit.

Jiho merasa tertampar atas perkataan Milo, wajahnya semakin kesal. Tapi ia hanya mendumal kecil seraya kembali berkonsentrasi pada latihannya.

***

Carina terusik saat merasakan seseorang membelai kepalanya pelan. Dengan susah payah ia berhasil membuka matanya yang lengket. Ia yakin kalau kantung matanya membengkak sehabis menangis tadi malam. Carina agak terkejut saat mendapatai wajah Alvis yang kini tengah tersenyum menatapnya dengan jarak yang sangat dekat.

"Pagi." Sapa Alvis seraya tersenyum lembut.

"Jangan kira aku sudah memaafkanmu!" jawab Carina ketus dengan suara serak khas bangun tidurnya.

HOLDER : Elsewhere (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt