Delapan

26.7K 3.5K 91
                                    

Seulgi💕 is calling..

"Halo Seul? Kenapa?"

"Jalan yuk sama Sejeong. Udah lama gak q-time bareng kalian berdua. Kerja mulu."

Kamu tertawa mendengar gerutuan Seulgi. Memang benar sih, akhir-akhir ini kalian sibuk. Biasanya setiap akhir pekan, Seulgi dan Sejeong akan datang apartemenmu untuk mengajakmu main atau sekedar mengobrol santai.

"Boleh. Aku mau mandi dulu deh."

Seulgi berdecak. Kamu yakin pasti sebentar lagi dia akan mengatakan–

"Kebiasaan kan kalo libur mandinya siang. Malu kenapa sih, lo udah gede kan."

Tepat seperti dugaan.

"Kalo masih mau ngomel nanti dulu deh, gak jadi jalan nanti." ujarmu disertai tawa kecil.

Seulgi mendengus setelahnya.

"Yaudah siap-siap. Gue jemput Sejeong dulu baru jemput lo."

Kamu hanya berdeham menjawab ucapan Seulgi barusan. Dan panggilan terputus setelah kamu mengucapkan kata hati-hati ke Seulgi.

🍁

"Gue gak tau kalo filmnya bakal serem gitu anjir lah!" gerutu Seulgi.

Pasalnya kalian baru saja menonton film Danur. Diawal Sejeong sudah mewanti-wanti bahwa film ini ber-genre horror, tapi Seulgi menentang hal tersebut.

"Aku sendirian nih di apartemen, tega ah. Kalo Peter cs nyamperin gimana? Huhu." kamu menarik lengan Sejeong dan memeluknya erat.

"Jangan lebay, lagian mau ngapain dia ke apartemen kamu kalo gak diundang? Dasar." balas Sejeong gemas.

Kamu menunjukkan cengiranmu. Tiba-tiba sesuatu terlintas dikepalamu.

"Ah! Aku mau cerita sama kalian!"

Seulgi menoleh. "Tentang?"

"Pak Jongin."

Sejeong seketika berseru. "Ayo ke food court! Ceritanya sambil makan oke?"

Sesampainya di food court, kalian mencari tempat duduk kemudian memesan makanan untuk masing-masing.

Seulgi melipat kedua tangannya diatas meja. "Jadi?"

Kamu seketika gugup, Sejeong menatapmu lekat. Dengan satu helaan napas, kamu menatap kedua sahabatmu bergantian.

"Jongin bilang mau ketemu orang tua aku, minggu depan."

Sejeong dan Seulgi terkejut. Kamu menggigit bibir bawahmu, menunggu reaksi mereka selanjutnya.

"Ini..boongan ya?" tanya Seulgi sembari mengusap keningnya.

Sejeong menggeleng, tatapannya kosong. "Sahabat lugu kita dilamar sama bos sendiri? Beneran ini?"

"Mas Baekhyun tau gak ya?" tanya Seulgi lagi.

Kamu memukul pelan meja dihadapanmu. "Oh iya! Aku belum nanya sama Mas Baek sih.."

Sejeong memijat keningnya, ini semua terlalu tiba-tiba. Pasalnya ini baru hitungan satu minggu, atau lebih-mungkin, dan Jongin sudah ingin bertemu orang tuamu.

"Terlalu mendadak gak sih?" tanya Sejeong hati-hati.

Seulgi mengangguk. "Iya sih, gerak cepet juga si Pak Jongin. Tapi gak apa-apa kali, mungkin emang udah saatnya (Y/n) nemu yang serius. Gak main-main kayak mantannya."

Kamu memukul bahu Seulgi dengan kuat, sedangkan Sejeong hanya tertawa melihat wajahmu yang memerah karena kesal.

Siapa yang tidak sensitif jika membahas soal mantan? Apalagi jika putusnya karena hal yang tidak terduga, um, orang ketiga misalnya?

"Ohooo~ Mantannya waktu kuliah itu ya? Siapa namanya? Yoguk?" tanya Sejeong dengan nada mengejek.

"Yongguk." Seulgi membenarkan.

Kamu menutup wajahmu dengan kedua tanganmu. "Udah ah jangan bahas itu! Bahas yang lain!"

Seulgi dan Sejeong tertawa. Mereka bahkan saling mencolek satu sama lain.

"Bahas apa dong? Heum.."

"Bahas acara lamaran lo sama Pak Jongin aja ya? Hahaha."

"AH AKU MALES CERITA SAMA KALIAN!"

  🍁  

"LO YANG BENER AJA ANJIR?!"

Jongin menutup telinganya seraya meringis. "Sehun gue gaplok lo ya teriak gak tau aturan!"

Sehun memijat keningnya, ini Jongin baru kesambet atau apa? Tiba-tiba cerita mau ketemu orang tua gebetannya sekalian omongin lamaran. Itu juga kalau diterima..

"Lo beneran Jong? Ini masalahnya gak main-main, lho." tanya Jongdae lalu meneguk air mineral botolnya.

"Ya gimana dong, Bang? Kalo keduluan sama orang kayak yang dulu kan sedih gue nya." balas Jongin disertai helaan napas.

"Jangan merengut gitu lah, jelek. Nih makan buah dulu." sela Xiumin saat Jongin hendak berbicara kembali.

Kelima pria itu tengah berkumpul di kafe milik Xiumin. Pertemuan malam mendadak ini terlaksana karena rengek-an Jongin di group chat mereka.

"Kita berlima doang nih?" tanya Jongdae.

Jongin mengangguk. "Bang Baekhyun istrinya sakit, yang lain gak tau."

Suho mengambil sepotong semangka, "Chanyeol sama Lay lembur, si Dyo nyusul katanya."

Xiumin mengangguk. "Oke, jadi gimana Jong? Lo serius mau kerumah orang tuanya si (Y/n)?"

Jongin mengangguk mantap, sedangkan Sehun menatap Jongin penuh selidik. "Lo gak abis ngehamilin anak orang kan?"

Jongin memukul kepala belakang Sehun dengan kuat. "Lo sini gue hamilin!"

"Bangs-"

Jongdae membekap mulut Sehun dan satu tangannya lagi menggerakan jari telunjuknya, "ngomong kasar is no no." 

Suho tertawa kecil. Menoleh kearah Jongin yang kini menatap Sehun kesal. "Udah, udah. Sekarang gini deh, lo udah siap mental?"

"Siap mental?" tanya Jongin.

"Seandainya lo ditolak sama calon Ayah mertua, lo udah siap mental belum?" tanya Xiumin disertai seringaiannya.

"AH BANG UMIN KOK NGOMONGNYA GITU? JADI PANIK KAN?!"

Dan sepertinya pertemuan kali ini tidak membuahkan hasil yang berarti.

  🍁

Husband Series - Maret 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now