Tiga Puluh Satu

23.7K 2.5K 239
                                    

Rumahmu benar-benar terasa sangat ramai. Padahal hanya 5 orang yang bertamu, tapi terasa seperti 20 orang.

"Jaehwan ketawanya ih! Kuping gue sakit!" keluh Seulgi sembari mengelus kupingnya.

"Pake headset aja gue saranin." ucap Yuta sembari menepuk bahu Seulgi beberapa kali.

Kamu juga tidak berhenti tertawa sejak mereka datang. Ada saja kelakuan aneh mereka.

"Heh, utang cerita ya kamu."

Kamu menghela napas, "kamu doang ih yang inget, lupa aja kenapa sih."

Minki tertawa, "gak bisa. Ayo ke teras."

Kamu berjalan membuntuti Minki. Dia duduk dikursi teras dan kamu mengambil tempat disampingnya.

"Buru, cerita."

Kamu mendelik, "apa?"

"Galak banget, bumil. Kamu ada masalah apa sama Pak Jongin?"

Kamu menghela napas dan akhirnya menceritakan perihal sikap Jongin yang berubah akhir-akhir ini.

"Gak ada cewek lain kan, Ki?"

Minki terdiam, dia meremas tangannya sendiri.

"Aku kurang tau ya, tapi gak ada gosip apapun. Cuma.."

"Apa?"

"Ada sih, satu cewek yang sering bolak-balik kantor buat ketemu Pak Jongin. Tapi gak kedengeran gosip apapun."

Tubuhmu melemas, apa karena perempuan itu Jongin jadi seperti ini?

"Jangan dibawa stress, Jongin kan belum jelasin apa-apa.."

Kamu menggeleng, "gak perlu dijelasin lagi, Ki. Aku paham."

"Jangan ambil keputusan kalo kamu lagi emosi kayak gini. Aku gak mau kamu nyesel."

Kamu berusaha tersenyum tenang.

"Aku cuma ngebiarin dia punya waktu lebih lama buat sendiri kok. Nanti dia juga bisa mutusin sendiri."

Minki menatapmu iba, lalu sedetik kemudian dia berdiri dan menarikmu dalam pelukannya. Detik itu juga tangisan yang sejak tadi pagi kamu tahan pecah begitu saja.

"It's okay, darl. I'm here.."

🍁

"Argh!"

Baekhyun hanya menatap datar pada Jongin yang kini mengacak rambutnya frustasi sedangkan Jongdae mengalihkan fokusnya pada pemandangan kota yang terlihat dari ruangan Jongin.

"Kenapa?"

"Padahal masalah satu ini aja belum kelar, sekarang ada masalah baru lagi."

Baekhyun menoleh kearah kotak bekal yang baru beberapa menit lalu dibawa Mark.

"Istri lo?"

Jongin mengangguk, "kepala gue mau pecah rasanya."

"Lo nya gak ngotak sih kalo ngelakuin sesuatu." ucap Baekhyun lagi.

Terkadang Jongin kalau sudah emosi suka gak tahu diri. Siapa saja akan mendapat bentakan.

"Sekarang maunya gimana?" tanya Jongdae tenang.

Jongin menggeleng, "gue pilih ini dulu deh. Istri gue nanti aja."

Baekhyun berdecak, "jangan tolol Jong, lo nikah gak main-main. Istri lo lagi kelabakan sekarang gara-gara sikap lo yang begini."

Jongdae akhirnya menatap Jongin, "apa kata si (Y/n)?"

Jongin mengambil surat yang kamu tulis dan membacanya cukup kuat.

"Hei Jongin, aku minta maaf kalo akhir-akhir ini nyusahin kamu. Maaf udah nanya-nanya tentang kantor dan buat kamu gak nyaman. Aku pulang kerumah Ibu, supaya kamu bisa sendirian. Maaf ya."

Baekhyun mengerang, "sumpah ya, nama tengah lo goblok ya Jong? Kim goblok Jongin?"

Jongdae menghela napas, "lo yakin gak mau selesiain masalah sama istri lo dulu?"

Jongin mengangguk yakin. "Masalah ini lebih penting, Bang."

"Jong, jangan karena dia masa lalu, lo jadi kebawa perasaan lagi." ucap Baekhyun datar.

Jongin terdiam.

"Ini gak ada hubungannya sama masa lalu Bang."

Jongdae menghela napas, "yaudah kita cuma bisa ngingetin aja. Lo yang jalanin."

Jongin mengangguk. "Makasih."

Tak lama, ponselnya berdering dan menunjukkan satu nama yang Jongin tunggu sejak tadi.

"Kenapa, Lun?"

Baekhyun dan Jongdae menatap Jongin lekat.

"Beneran? Lo dimana? Oke, gue kesana. See ya."

Jongin beranjak dan merapikan pakaiannya, Baekhyun memberikan tatapan bertanya.

"Mau kemana?"

Jongin tersenyum cerah, "ketemu Luna."

Baekhyun menghela napas gusar sedangkan Jongdae menepuk lengan Baekhyun, berusaha menenangkan emosi sahabatnya.

"Emang gak punya otak ya si Jongin."

Jongdae terkekeh, "do'ain aja supaya urusannya cepet kelar jadi dia cepet baikan sama istrinya."

🍁

Husband Series - Maret 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now