Tiga Puluh Tujuh

30.7K 2.6K 314
                                    

Jika dulu kebahagiaanmu adalah seorang Kim Jongin, maka sekarang Kim Adriel juga masuk dalam daftar kebahagiaanmu.

Bayi mungil dengan kulit sedikit merah dan bibir tipis itu terus membuatmu gemas. Kamu terus saja mengecupi pipinya setiap saat.

Hingga Jongin yang merasa terabaikan menekuk wajahnya dan memainkan jari jemarinya.

"Kamu kenapa?" akhirnya kamu angkat bicara.

Jongin menggeleng, "nggak," lalu menghela napas.

Paham dengan sikap Jongin yang tiba-tiba seperti ini, kamu meraih pipinya dan mencubitnya gemas.

"Aku jadi gemes, sini," kamu menepuk sisi kosong disamping kananmu, tepat disebelah Adriel.

Ekspresi Jongin berubah ceria, dengan cepat dia berbaring disebelah mu dan mencuri satu kecupan di pipi gembil Adriel.

"Udah? Seneng kan sekarang?"

"Hehehe, iya." Jongin menunjukkan cengirannya yang langsung disambut tawa kecil darimu.

Baru saja Jongin ingin terlelap dengan sentuhanmu dikepalanya, pintu kamar inapmu diketuk dari luar, dan dua manusia muncul dari balik pintu.

"Halo dedek bayi~ Om Jaehwan disiniiii-ups!"

Sejeong menepuk bahu Jaehwan, "jangan teriak-teriak ih," dan Jaehwan langsung menutup mulutnya rapat dan menunjuk kearah Jongin yang tengah berbaring disebelahmu.

Jongin menghela napas kesal, matanya kembali terbuka dan menatap kearah dua manusia yang dia yakin akan membuat keributan.

"Eh, Pak Jongin, hehe. Maaf ganggu ya Pak.." ucap Sejeong sedikit tidak enak.

Kamu tertawa, "gak apa-apa, siniiii,"

Sejeong dan Jaehwan mengangguk kaku, mereka berjalan mendekati ranjang bagian kirimu.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Sejeong sembari mengusap lenganmu.

Kamu mengangguk, "baik kok, eh iya Tante Sejeong, kenalin aku Adriel~"

Sejeong dan Jaehwan menatap Adriel dengan mata berbinar. Lucunyaa.

"Lucu banget sih, untung hidungnya nurun dari Pak Jongin." komentar Jaehwan membuatmu sweatdrop.

Jongin yang tadinya mendengus kesal kini justru tertawa kecil, sepertinya dia membanggakan gen unggulnya itu.

"Tapi semoga kulitnya nurun dari kamu ya," Jongin berhenti tertawa saat Sejeong angkat bicara, "-maksud saya lucu aja Pak kalo anak Bapak kulitnya putih."

Kini giliran Jaehwan dan kamu yang tergelak. Agaknya suamimu sedikit sensitif soal warna kulit.

"Halooo~ Om Yuta yang ganteng dateng hehehe."

Kamu melihat Yuta datang bersama Minki dan Seulgi. Tapi tunggu dulu..

"Minki, kamu-"

"Jadian sama Seulgi? Iya hehe."

Ya ampun. Padahal yang sering menggoda Seulgi itu Yuta dan Jaehwan, tetapi yang menjadi kekasih Seulgi justru Minki. Siapa yang bisa menduga?

Seulgi tersenyum malu dan mengeratkan genggamannya pada Minki.

"Jahat ya, gue ditinggal sama Seulgi. Padahal minggu lalu gue nraktir dia makan di Sushi Tei, eh tiga hari kemudian dia jadian sama Minki. Kurang ajar." seloroh Yuta gemas.

Jaehwan ikut membenarkan ucapan Minki, "lah sehari setelah lo nraktir dia, kan gue kebagian lembur bareng si Seulgi, eh dia main mesen makanan pake hp gue terus gue yang suruh bayar. Sialan emang."

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now