Dua Puluh Empat

22.8K 2.5K 55
                                    

Pagimu diawali dengan membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan untuk suamimu.

Jika biasanya kamu hanya menyiapkan sarapan untukmu sendiri, kali ini ada satu orang lagi yang harus kamu siapkan sarapannya.

"Jongin, bangun. Udah siang lho, ini."

Kamu membuka tirai dan berjalan menghampiri suamimu yang masih bergelung diselimut.

"Jongin? Kamu gak kerja?"

Lelaki bersurai gelap itu hanya bergumam dan menelusupkan kepalanya kedalam selimut.

"Bangun ih. Mandi terus sarapan, sekarang udah siang."

"Lima menit lagi."

Kamu berdecak dan menarik selimut dengan paksa.

"Bangun sekarang."

Jongin mengubah posisinya jadi telungkup. Baiklah, dia sedang mengujimu sekarang.

"Oke. Gak ada cium-cium aku lagi, ya." ucapmu lalu berdiri dan meninggalkan kamar.

Tapi baru beberapa langkah, tubuhmu sudah berada dipelukan Jongin. Dan bibir tebalnya sudah menjamah seluruh permukaan wajahmu.

"Ancemannya gak lucu ah. Udah bangun kok, nih."

Kamu mendorong bahunya lembut, tatapanmu datar.

"Tetep ya, gak ada cium-cium lagi. Tadi untuk yang terakhir kalinya."

Jongin mengeluarkan ekspresi sedihnya, dia memajukan bibir bawahnya.

"Masa gak boleh cium? Kalo gak cium kamu sehari aku gak semangat jadinya."

"Alesan."

Jongin beringsut maju dan memelukmu erat. "Beneraaan~"

Kamu tersenyum dan mencubit pinggangnya.

"Yaudah. Sana mandi, aku mau nyiapin bekel buat makan siang kamu dulu."

Jongin melonggarkan pelukannya dan menatapmu senang. Bibirnya kembali mengecupi seluruh permukaan wajahmu.

"Makan siang di ruangan aku ya?"

Kamu mengangguk dan Jongin mencium bibirmu lembut sebelum berlari kekamar mandi.

Pagi yang menyenangkan.

🍁

"Aku masuk dulu ya?"

Jongin mengantar sampai didepan ruanganmu. Dia tersenyum dan mengangguk.

"Jangan lupa makan siang di ruangan aku."

"Iya. Yaudah sana."

Jongin maju dan membubuhkan kecupannya di dahimu sebelum berjalan menjauh.

Dengan senyum yang merekah, kamu masuk kedalam ruangan dan menyapa semua orang.

"Seneng bener pagi-pagi."

Kamu menoleh kearah Minki dan memberikan cengiran lebar.

"Iya dong."

Minki balas tersenyum dan menyeruput kopi paginya.

Kamu mulai bekerja, masih dengan senyum di wajahmu. Sepertinya hari ini akan jadi sangat menyenangkan untukmu.

Mood mu hari ini sangat baik. Semoga saja tidak ada hal yang membuat senyummu luntur hari in–

"Wahai pengantin baru, hari ini lembur ya?"

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now