Lima Belas

31K 3.2K 132
                                    

Tiba hari dimana kamu resmi menjadi pasangan hidup Jongin. Setelah serangkaian kegiatan yang sudah dilalui, kini kamu berdiri berdampingan dengannya di pelaminan.

Rasanya masih saja seperti mimpi. Bahkan jika dihitung, kalian hanya menjalani masa pendekatan sekitar satu bulan sebelum menyiapkan pernikahan.

Kamu masih larut dalam pikiranmu saat Jongin menggenggam tanganmu erat.

"Kenapa?" tanyanya lembut.

Kamu tersentak, menoleh kearahnya. Kamu menggeleng dan tersenyum. "Gak apa-apa, hehe."

Jongin ikut tersenyum. "Si cantik."

Kamu yakin, pipimu yang sudah dibubuhi blush on akan semakin terlihat merona karena ucapan Jongin barusan.

"Apa sih?" kamu tertawa canggung.

"Kayak mimpi ya? Cepet banget. Tapi ini nyata kok, aku beneran jadi suami kamu sekarang."

Kamu mencubit lengan Jongin. "Jangan diperjelas lagi ah! Aku malu!"

"Ya ampun. Malu si cantik? Hm?"

"Jongin ih!"

Kamu tersenyum ketika melihat Jongin tertawa.

Saat kamu dan Jongin asyik bercanda, beberapa tamu undangan mulai naik keatas pelaminan untuk memberikan selamat.

Sejeong sedikit berlari kearahmu, merentangkan tangannya. "Huhu sayangkuuu~ cepet banget kamu udah nikah aja. Tetep main sama kita kan?"

Kamu memeluknya dan mengangguk. "Iyadong? Nanti kapan-kapan main kerumah aku, nginep hahaha."

Kini giliran Seulgi yang menarikmu dalam pelukannya selagi Sejeong beralih memberi selamat pada Jongin.

"Lo nikah, Sejeong punya pacar, masa gue doang yang jomblo sekarang? Tapi selamat ya sayang. Yang bener jadi istri, layanin suami lo biar gak 'jajan' diluar."

Kamu dan Jongin tertawa karena penuturan Seulgi. Dengan anggukan kamu melepas pelukan lebih dulu.

"Kalo dia jajan diluar langsung talak! Hahaha. Nanti aku cariin calon, oke?"

Saat Seulgi memberi selamat pada Jongin, sekumpulan lelaki didivisimu datang dan memelukmu serempak.

"Aduh cewek polos kesayangan kita udah nikaaah~" rengek Jaehwan.

Yuta mengangguk. "Gak bebas dong sekarang kalo mau peluk-peluk?"

Sebenarnya Yuta itu senang sekali memelukmu jika sedang senang atau terkadang justru tanpa sebab.

Minki ikut merengek. "Adik gueee~ padahal baru kemaren kayaknya lo malu-malu pas kenalan sama gue diruang divisi kita."

Jongin berdeham. Sontak saja ketiga lelaki yang tadi memelukmu segera melepas pelukannya dan menatap Jongin takut.

"Bahagia selaluu~" ucap Jaehwan disertai senyum manis.

"Sehat selaluuu~" giliran Minki yang tersenyum.

"Panjang umur dan sejahteraaa~" Yuta membentangkan tangannya dan mendongak setelah berkata demikian.

Sadar dengan kecanggungan yang terjadi, Minki dan Jaehwan buru-buru menarik Yuta agar segera turun setelah mengucap selamat pada Jongin.

Kamu menoleh, ekspresi Jongin terlihat datar. Auranya mencekam. Dengan ragu, kamu menggenggam tangannya dan bersandar dibahunya.

"Mereka kan suka bercanda, jangan diambil pusing ya?"

Jongin menghela napas. "Tapi soal Yuta yang suka meluk kamu bener kan?"

Kamu terkekeh. "Iya sih. Tapi kan dulu, sekarang yang bebas meluk cuma kamu."

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now