Dua Puluh Satu

27.8K 2.7K 45
                                    

Destinasi Kedua :

Malioboro - Alun-Alun - Bandara

Perjalanan dari Bantul ke Malioboro memakan waktu sekitar 40 menit. Saat kalian sampai, langit sudah mulai gelap.

Kamu dan Jongin menyusuri jalan Malioboro sembari bergandengan tangan. Bukan, bukan untuk menyebrang. Tapi tangan Jongin begitu hangat, dan kamu menyukainya.

"Kamu capek gak?"

Pertanyaan Jongin kamu balas dengan decakan.

"Kamu udah nanya kayak gitu sebelas kali sejak kita sampe, Jongin. Aku gak capek, oke?"

"Iya, iya. Aku kan cuma–"

"Khawatir sama aku. Thank you sweet heart."

Jongin tertawa dan tangannya berpindah ke bahumu.

"Mau belanja sesuatu?" tanya Jongin saat kalian melewati beberapa toko yang menjual pernak-pernik.

Kamu menggeleng. "Kamu mau beli sesuatu emang?"

"Beli batik mungkin? Atau hiasan buat dirumah."

Kamu menyetujui ucapan Jongin. Sepertinya membeli beberapa barang tidak buruk.

"Aku mau beli lampu tidur!" seru mu dengan nada riang.

"Ayo beli apapun yang kamu mau."

Kamu tersenyum lebar dan menarik tangan Jongin untuk berjalan lebih cepat. Kalian mulai memasuki toko yang menjual batik.

"Kamu mau batik yang sepasang gitu gak? Biar lucu kalo ada kondangan."

Bukan. Itu bukan idemu, itu ide Jongin.

"Aku mau yang warna putih, eh, yang item juga bagus deh."

"Yaudah ambil aja dua-dua nya." saran Jongin.

Kamu menggeleng. "No. Pilih salah satu, gak boleh boros sayangku. Tabung uangnya."

"Aku milih boros ah, biar dipanggil sayang terus. Hehe."

"Jongin.."

"Iya sayang iya. Kita pilih yang putih deh ya?"

"Beliin buat Mama sama Papa sekalian." kini kamu yang menyarankan.

Jongin mengangguk. "Iya beliin Ayah sama Ibu juga, yuk."

Selesai membayar, kamu dan Jongin beranjak menuju toko souvenir. Kalian membeli beberapa gelang batik dengan warna berbeda, kalung bebatuan, kaus, sandal, berbagai macam snack khas Jogja, dan masih banyak lagi.

"Udah ah, banyak banget lho ini belanjaannya." ujarmu pada Jongin yang kini tengah meneguk air mineral.

"Lampu tidur buat kamu belum kebeli tapi."

Kamu menggeng dan menarik Jongin untuk duduk dikursi yang disediakan didepan salah satu toko.

"Ngga usah, kan bisa beli di online shop. Langsung ke alun-alun aja yaaa?"

Anggukan dari Jongin berhasil melukis senyum di wajahmu. Dengan riang kamu kembali menarik lengan Jongin untuk segera beranjak menuju Alun-Alun.

Disana, kamu sudah memutuskan untuk menyewa sepeda tendem.

Kamu merengek demi bisa duduk di jok depan, memimpin perjalanan kali ini.

"Kaki kamu gak sakit? Um, kan kemaren malem–"

"Ssshhh! Ih jangan dibahas! Malu tau. Kaki aku udah gak sakit lagi kok." bisikmu pada Jongin.

"Oke." ujarnya mengiyakan tetapi tatapannya menyiratkan kekhawatiran berlebih.

[Husband Series] | Kim JonginDonde viven las historias. Descúbrelo ahora