Tiga Puluh Tiga

25.7K 2.5K 199
                                    

Jongin dikelilingi delapan pria dengan macam-macam ekspresi. Mereka ber-sembilan duduk melingkar diruang tengah rumah Dyo. Dan hanya ekspresi Sehun yang terlihat begitu acuh. Nampaknya Jongin sudah menceritakan semuanya pada pria bermarga Oh itu.

"Ada yang mau jelasin? Sehun? Jongin?" tanya Suho tenang.

Jongin melirik Sehun yang nampaknya tidak berniat sama sekali untuk menjelaskan, maka Jongin menghela napas dan mengangguk sekali.

"Gue Bang."

Semua perhatian kini menyorot ke Jongin. Dia berdeham sebelum mulai menjelaskan perihal masalah yang cukup besar ini.

Tujuh pria lainnya hanya menyimak tanpa memotong cerita Jongin. Sedangkan Sehun fokus pada ponselnya entah melakukan apa.

"Ya berarti salah paham dong namanya?" Chanyeol angkat bicara tepat setelah Jongin selesai menjelaskan.

Dyo menggeleng, "tetep aja salah Jongin."

Jongdae menyetujui ucapan Dyo, dia menjentikkan jarinya.

"Salah lo kenapa malah kasar sikapnya sama si (Y/n)." sahut Lay.

Jongin mengusap wajahnya kasar. Kembali teringat saat dia membentakmu waktu itu.

Xiumin menghela napas dan mencondongkan tubuhnya.

"Denger ya Jongin, mau lo lagi sekalut apapun, ngebentak isrti itu tetep salah. Posisi istri lo lagi hamil juga. Sensitif."

Jongin hampir menangis, rasa bersalah semakin menumpuk dihatinya.

"Gue–" suara Jongin tercekat, ekspresi terluka mu terus memenuhi otaknya, "bego banget ya Bang, pasti dia nangis terus.."

Sehun menghela napas sementara Baekhyun menepuk ringan bahu Jongin.

"Heh item, kalo ngerasa salah, ngerasa bego ya sana samperin istri lo. Minta maaf, sungkem. Jangan nangis disini. Sampah." ucap Sehun tanpa menoleh kearah Jongin.

Dyo dan Jongdae tertawa mendengar penuturan Sehun yang terkesan blak-blak an itu. Tapi memang benar apa yang dikatakan Sehun barusan.

"Yaudah, sekarang maunya gimana. Kalo mau baikan ya kita bantuin, kalo nggak ya selesain aja masalah lo sendiri nanti." timpal Suho diakhiri senyuman.

Jongin mengusap wajahnya sekali lagi, mengangguk.

"Gue selesain besok."

🍁

"Minkiiii, aku mau ke dokter hari ini. Temenin mau gak? Seulgi, Sejeong gak bisa katanya, lembur."

Kamu mendengar Minki menghembuskan napas jengah.

"Orang tuh kalo nelpon ya liat jam coba. Ini masih subuh, terus ngomong 'halo' dulu baru nyerocos sesuka hati."

Kamu tertawa mendengar kalimat protes dari Minki.

"Yaudah, halo Minki Momo? Bisa anter aku ke dokter hari ini?"

"Telat ah. Iya nanti sepulang kantor aku anter. Aku jemput dirumah ya?"

"Sip. Aku tunggu nanti. Thank you so much baby boy!"

"Anytime darl.."

Setelah panggilan terputus, kamu melangkah menuju kaca meja rias. Ber-pose sembari mengelus lembut perutmu yang sudah membesar.

[Husband Series] | Kim JonginDove le storie prendono vita. Scoprilo ora