Tiga Puluh Empat

29.7K 2.6K 199
                                    

"Ny. (Y/n).."

Kamu dan Minki berdiri lalu segera memasuki ruang praktek Yeri. Kamu cukup gugup pada jadwal konsul hari ini.

"(Y/n)!" sapa Yeri riang.

Kamu tersenyum dan memeluk Yeri sekilas, "hai Yeri.."

"Langsung di USG aja yaa, kita liat jenis kelaminnya si dedek."

Kamu mengangguk dan berjalan menuju ranjang khusus periksa. Tatapan mata Yeri tak sengaja menangkap sosok pria yang tengah memperhatikanmu saat berbaring.

"Siapa itu? Tumben gak sama Jongin?" tanya Yeri saat mengoles gel diperutmu.

"Temen kantor. Jongin lagi sibuk, jadi dia yang gantiin."

Yeri ber'oh' ria dan mulai pemeriksaan USG. Ekspresi Yeri berubah senang saat melihat layar disamping kepalamu.

"Waaah, udah keliatan nih jenis kelaminnyaa. Skrotum nya keliatan.."

Kamu menoleh kearah Minki yang terlihat begitu antusias. "Jadi anak aku cewek atau cowok, Yer?"

Yeri tersenyum penuh arti dan kamu bisa menebak apa yang akan Yeri katakan.

🍁

"Kenapa gak cerita sama Ibu kalo masalahnya kayak gini?"

Itu respon Ibu mu setelah Jongin menceritakan semuanya. Perihal masalahmu dengannya.

Jongin menunduk, "maaf Bu. Jongin kalut banget, bahkan nelpon Mama aja gak kepikiran.."

Ibu mengangguk dan menepuk punggung tangan Jongin.

"Lelaki itu harus berani ngakuin kesalahannya. Berani minta maaf dan terima resiko, ya?"

Jongin menggigit bibir bawahnya, mengangguk setuju.

Tepat saat Ibu menyeruput teh dari cangkirnya, suara deru mobil terdengar memasuki halaman.

Jongin menoleh kearah Ibu yang dengan tenang meletakkan cangkirnya dan balas menatap Jongin. Ibu mengangguk dan memberi isyarat pada Jongin untuk tenang.

"Aku pulang!"

Suara ini. Jongin sangat merindukan suara ini!

Begitu kamu muncul dipintu depan yang tidak ditutup, saat itu pula Jongin merasa dunia nya kembali berputar dengan tepat.

"Ibu Minki mau pamit pul- Jongin?"

Minki yang berada dibelakangmu sedikit terkejut dan melihat siapa yang berada didalam. Apa benar Jongin?

Ibu dan Jongin berdiri, jika Ibu memberikan senyum maka Jongin hanya bisa memberikan tatapan sendu.

"Kamu baru pulang? Atau dari tadi?"

Tatapan Jongin beralih pada Minki. Menyadari Jongin tidak menjawabmu, kamu mengikuti arah pandang Jongin.

Pada saat Jongin melangkah maju, kamu baru menyadari sesuatu dan mulai sedikit panik.

"Jongin, Minki cuma-"

"Thanks."

Kamu tercengang, begitu pula Minki. Jongin tersenyum dan mengulurkan tangannya.

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now