Sembilan Belas

28.2K 2.7K 29
                                    

[ Warn : Part 18+ ]

Destinasi pertama :

Hotel - Kalibiru - Bukit Cendana

Sesampainya di Jogja, kamu dan Jongin segera memesan taksi online dari bandara menuju hotel kawasan Bantul.

Jongin bilang, ini merupakan kali pertamanya menginjakkan kaki di Jogja untuk liburan.

Kamu tersenyum ketika sampai didepan hotel, entah kemana rasa kantuk dan lelah yang kamu tunjukkan pada Jongin tadi.

Rencana hari ini sudah disusun dengan baik oleh Jongin.

Tapi tiba-tiba saja semangat itu menguap dan kamu segera merebahkan tubuhmu diatas ranjang hotel. Jongin tertawa saat melihatmu begitu nyaman berbaring disana.

"Kamu belum mandi loh, ini udah mau jam sembilan." ujarnya setelah mengunci pintu.

Kamu hanya bergumam tanpa mengindahkan ucapan Jongin. Tapi tidak lama kemudian kamu merasakan ranjang yang kamu tempati bergoyang, dan sepasang lengan merengkuh pinggangmu.

"Mau mandi sendiri atau aku yang mandiin?"

Detik itu juga kamu segera bangkit dan berlari kekamar mandi.

"Eh! Cantik, bajunya belum kamu bawa tuh masih di koper! Kalo gak mau pake baju ya gak apa-apa sih."

Kamu menggerutu sebelum membuka pintu kamar mandi dan membongkar koper. Jongin terkekeh geli melihat wajahmu yang memerah. Gemas katanya.

🍁

Apa yang kamu lihat sekarang benar-benar menakjubkan. Kamu bahkan rela menukar jam kerjamu nanti demi melihat pemandangan semacam ini.

Matamu dimanjakan dengan hijaunya pepohonan. Mood mu sangat amat baik hari ini. Ya, kamu sudah sampai di Kalibiru.

"Gimana?"

Kamu menoleh dan menemukan Jongin yang tengah tersenyum menatap pemandangan didepannya.

"Aku suka. Kalo boleh malah pengen disini yang lama."

Jongin menarikmu dalam pelukannya.

"Kalo udah tua aja kita punya rumah didaerah sini. Perusahaan biar diurus sama anak kita nantinya."

Kamu mengeratkan pelukan, menghirup wangi tubuh Jongin.

"Tapi kalo mereka punya cita-cita lain, jangan dipaksa jadi penerus perusahaan ya."

"Siap Ibu Negara." balas Jongin disertai satu kecupan yang mendarat dikeningmu.

Kamu mengulaskan senyum, saat memejamkan mata kamu teringat akan sesuatu.

"Kita belum foto!"

Tawa Jongin pecah seketika, dia mengurai pelukannya dan menepuk-nepuk kepalamu ringan.

"Kamu sini aku fotoin, nanti baru minta tolong orang buat fotoin kita."

Setelah Jongin siap dengan kamera ponselnya, kamu mulai berpose sedemikian rupa.

"Mana liat dulu coba."

"Cantik sayang, percaya deh."

"Ih aku mau liat. Nanti kalo keliatan gendut gimana?"

[Husband Series] | Kim JonginOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz