Special Chapter 2

25.6K 2.4K 184
                                    

"Bunda! Ayah! Riyel berangkat ya!"

Jongin menjitak pelan kening Adriel saat dia sibuk memakai sepatu.

"Aduh! Kenapa sih Yah?"

Jongin mengendikkan bahunya, "kalo pamit itu yang bener. Jangan teriak-teriak. Rumahmu hutan emang?"

Adriel meringis dan terkekeh pelan, "bukan hehehe. Ya maaf, Riyel telat nih."

"Gak ada," Jongin menggeleng, "samperin Bunda nya, cium tangan. Ayah ngajarinnya gimana Kim Adriel?"

Yang Adriel tahu, jika Ayah nya sudah memanggil namanya dengan marga, maka Ayah nya benar-benar serius.

"Setiap mau berangkat kemana pun, cium tangan sama Bunda terus Ayah abis itu pamitnya sambil senyum." jawab Adriel.

Jongin mengangguk, "pinter. Samperin Bunda nya, cepet."

Adriel yang baru memakai sepatunya sebelah langsung berlari menghampirimu di dapur.

"Ndaa, Riyel berangkat sekolah dulu ya," Adriel mengecup punggung tanganmu lalu beralih mengecup pipimu, "nanti pulangnya telat soalnya ada rapat Osis. Daah Bundaa!"

Kamu tersenyum, "hati-hati!"

Adriel mengambil sebelah sepatunya sembari mengecup pipi Ayah nya yang masih berdiri ditempatnya tadi.

"Gak sempet cium tangan, cium pipi gak apa-apa kan Yah? Riyel berangkat dulu! Daah Ayah!"

"Jangan ngebut!"

Adriel berteriak oke saat memakai helm. Hingga motornya menghilang dari pekarangan rumah, baru Jongin masuk kedalam.

Jongin berjalan menuju dapur, sepertinya dia ingin meminum segelas teh.

"Mau sarapan sekarang?" tanya mu saat melihatnya di dapur.

Jongin menggeleng, "mau minum teh dulu. Bekel apa hari ini?"

"Tumis kacang panjang sama udang goreng tepung, mau ditambah yang lain?"

"Nggak usah, makasih ya cantik."

Jongin selalu memanggilmu cantik, panggilan itu tidak pernah hilang. Bahkan beberapa kali Adriel justru meledek kalian berdua karena masih saja seperti remaja yang dimabuk asmara.

Suamimu memang sering mengajakmu pergi keluar, untuk sekedar menonton atau makan malam. Adriel tentu saja tidak diperbolehkan ikut jika Jongin hanya ingin berdua denganmu.

Kamu ingat saat sedang menonton tv dengan Jongin, Riyel tiba-tiba duduk diantara kalian berdua dan menggumam,

"Riyel pengen punya pacar Nda, serius. Tapi Riyel takut pacar Riyel nanti malah ngerepotin. Gimana dong?"

Kamu jadi tertawa dibuatnya. Anakmu itu terkadang bisa sangat menggemaskan, tapi terkadang sama menyebalkannya seperti Jongin.

"Kita liburan yuk?"

Kamu menoleh kearah Jongin yang kini bertopang dagu di meja makan, memperhatikanmu.

"Kemana? Sama Riyel juga kan?" tanyamu lalu membuat secangkir teh.

"Aku mau ke Yunani deh. Nope, just two of us."

Kamu berdecak, "nanti Riyel sendirian ah."

"Ya gak apa-apa, kan dia udah gede. Masa kita mau bulan madu dia ikut?"

Kamu mendelik malas. Bulan madu, katanya?

"Bulan madu apaan coba, ih."

Jongin mengerjapkan matanya lucu, "dia minta adek katanya, lima."

[Husband Series] | Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang