Special Chapter 3

38.6K 2.6K 122
                                    

Our Kim's Family's back!!!

"Buuun? Dasi Riyel kok gak ada ya?"

"Cantik? Liat kaus kaki aku yang biru tua nggak?"

Suara teriakan Adriel dan Jongin pagi itu cukup membuat konsentrasimu pada masakan di hadapanmu terganggu. Mencuci tangan dengan kilat, setelahnya kamu menghampiri mereka berdua.

"Apa yang nggak ada?" tanyamu begitu melihat Adriel mengacak lemarinya.

"Dasi," Adriel menoleh sekilas, "kayaknya udah Riyel taro di atas meja belajar semalem."

Netramu menjelajah kamar Adriel dan menemukan benda yang dicari berada di balik pintu, tergantung bersama topi sekolahnya.

"Liat di belakang pintu tuh, carinya jangan panik makanya," kamu menepuk bahu Adriel lembut sebelum melangkah keluar kamarnya.

"Ehe, makasih Bunda!"

"Yaa, habis itu turun sarapan!"

Tanpa menunggu respon Adriel, kamu beralih menuju kamarmu dan Jongin. Suamimu kini sibuk mengancingkan kemejanya sembari mencari kaus kaki.

"Yang warna apa, Yah?"

Jongin menoleh, "biru tua. Kayaknya aku taro di—"

"Ini?" kamu mengambil sepasang kaos kaki biru tua di dekat tas kerjanya.

"Iya! Ih kok ketemu? Tadi aku cari kok gak ada?" Jongin mengambil barang yang dicarinya sebelum mengecup pipimu lembut.

Kamu mendengus, "sama aja kayak Riyel. Nyari tuh pake mata makanya jangan pake mulut. Udah buruan siap-siapnya, sarapan."

Jongin menunjuk dadanya sedangkan kamu mengernyit bingung. "Apa? Sakit dada?" tanyamu.

"Nggak, Bundaaa," dia menghela napas pelan. "Aku belum pake dasi, pakein."

"Manja," cibirmu namun tetap mengambil dasi yang sudah Jongin sampirkan di bahunya dan menyimpulnya dengan rapi.

"Udah tuh, aku tunggu di meja makan, ya."

Jongin mengangguk, maju dan mengecup pipimu sekali lagi. "Makasih cantik."

Kamu memperhatikan ekspresi Jongin yang cenderung sayu dengan kantong mata besarnya.

"Sakit kamu, Yah?"

"Nggak," Jongin menggeleng lalu tersenyum. "Udah kamu ke ruang makan duluan, nanti Riyel nungguin. Aku nyusul."

Kamu tersenyum sebelum melangkah keluar kamar. Adriel yang sudah rapi dengan setelan putih-abu nya, kini tengah duduk di kursi meja makan sembari mengecek ponselnya.

"Bunda, pulang sekolah aku main ke rumah Om Ceye, ya?"

Kamu mengangguk saat meletakkan lauk pauk ke atas meja makan, "jangan main sampe malem. Besoknya masih sekolah."

Tepat setelah kamu meletakkan nasi, Jongin bergabung denganmu dan Adriel.

"Hari ini ada rapat, Yah?" tanyamu saat mengambilkan sarapan untuk Jongin.

Jongin menggeleng, "nggak kayaknya. Mau pulang cepet ah, habis makan siang pulang."

Adriel mendengus malas, "mentang-mentang bos suka seenaknya."

"Yee, suka-suka Ayah dong? Kan perusahaan Ayah?" balas Jongin sembari menerima piring yang kamu sodorkan.

Kini giliran Adriel yang menyerahkan piringnya padamu, "harusnya Bos mencontohkan yang—Bunda no! I hate broccoli!"

Kamu menggeleng, "harus tetep dimakan Adriel Mahendra."

Jongin tertawa pelan begitu melihat wajah Adriel yang kusut ketika kamu memaksanya makan brokoli.

[Husband Series] | Kim JonginOnde histórias criam vida. Descubra agora