Dua Puluh Enam

23.2K 2.5K 62
                                    

Seperti ucapan Jongin kemarin, hari ini kalian berdua pergi kerumah sakit untuk memeriksa si calon jagoan.

Pagi tadi Jongin menghubungi Jongdae, karena katanya Jongdae memiliki teman yang berprofrai sebagai dokter spesialis kandungan.

"Aku kok deg-deg an ya?"

Bukan. Itu bukan kamu yang bicara.

"Aku yang mau diperiksa kok kamu yang deg-deg an?"

Jongin hanya memberikan cengirannya.

"Ny. (Y/n)?"

Kamu dan Jongin menoleh ke asal suara, sepertinya ini giliran mu masuk kedalam untuk check up.

"Selamat pagi Bunda. Oh ini Jongin ya? Temennya Jongdae kan? Mari silahkan duduk."

Jongin mengangguk, "iya. Yeri kan?"

Kamu membaca papan nama di meja dokter yang kata Jongin bernama Yeri.

dr. Yeri Kim, Sp.OG

Kamu duduk berdampingan dengan Jongin. Jantungmu berdegup cepat, kamu sedikit takut untuk pemeriksaan pertama ini.

"Saya Yeri, temen SMA nya Jongdae. Jangan panggil Dokter ya, Yeri aja." ucap Yeri sembari mengulurkan tangannya.

Kamu menjabat tangannya dan tersenyum.

"Check up pertama ya?"

Kamu mengangguk malu-malu, Jongin meraih tanganmu dan menggenggamnya erat. Ibu jarinya mengusap punggung tanganmu lembut.

"Udah dicoba pake testpack kan ya? Eh aku manggilnya apa nih? Nama aja ya?"

"Panggil (Y/n) aja. Aku kemaren udah coba pake 3 merek yang beda, hasilnya positif."

Yeri mengangguk sembari tersenyum, "kalo gitu di check dulu sama suster ya. Kita ambil sample darah juga."

Kamu berdiri dan mengikuti arahan dari suster. Setelah serangkaian kegiatan seperti menimbang berat badan, ambil sample darah, dan lain-lain, kamu diarahkan untuk berbaring diatas ranjang khusus periksa.

"Kita USG ya sekarang."

Yeri mulai membalurkan gel ke perutmu dan menempelkan sebuah alat yang tersambung dengan monitor si sisi kiri ranjang.

"Nah, kantung kehamilannya udah keliatan, detak jantungnya juga udah terdeteksi nih. Telat berapa lama menstruasinya?"

"Sekitar seminggu, Yer."

Yeri mengangguk dan mengintruksikanmu untuk kembali duduk selagi dia menulis resep vitamin.

"Gimana Yer?" tanya Jongin setelah kamu kembali duduk disampingnya.

"Semuanya baik-baik aja. Kehamilan pertama ya?"

Kamu mengangguk, "ada pantangannya gitu gak?"

"Karena kehamilan pertama, jadi musti lebih hati-hati nih. Jangan terlalu capek, jangan stress, kalo ada masalah diskusiin secara baik-baik. Pantangannya sih jangan makan anggur sama pepaya muda dulu di trimester pertama nanti kondisi kandungannya panas. Air kelapa muda juga belum boleh, nanti kalo udah masuk 8 bulan baru boleh."

Kamu berdecak pelan, "aku baru kepikiran mau beli anggur tadi. Ternyata gak boleh ya?"

Yeri mengangguk, "banyak minum air putih ya. Olah raga yang ringan dianjurkan juga. Oh iya, untuk hubungan suami istri masih boleh dilakukan asal sesuai sama aturan."

Wajahmu memerah, harus ya bahas tentang hubungan–ah lupakan!

"Udah mulai minum susu juga kan Yer?" Jongin terlihat sangat antusias saat bertanya. Kamu mengulum senyum tipis.

"Iya. Nah ini resepnya, jadwal konsul selanjutnya disesuaikan aja yaa."

Kamu mengangguk dan tersenyum, "makasih banyak, Yeri."

"My pleasure." balas Yeri.

"Thanks, Yer. Kalo gitu, duluan ya?" Jongin meraih tanganmu dan keluar dari ruangan Yeri setelah mendapat respon anggukan dari sang empunya ruang.

🍁

Sesampainya dirumah, kamu hanya diperbolehkan duduk oleh Jongin.

Dia bilang,

"Inget kata Yeri, kamu gak boleh kecapekan. Kalo mau sesuatu, bilang. Oke?"

Jadilah sekarang kamu hanya duduk diam di sofa sembari menghela napas kesal.

Kamu menoleh kearah kirimu, dimana suamimu tengah sibuk dengan laptop dipangkuannya.

"Jongin? Aku ke dapur ya?"

Suamimu ikut menoleh kearahmu, "mau apa?"

"Aku mau ambil cemilan sama minum."

Dia segera berdiri setelah meletakkan laptopnya disofa.

"Aku aja yang ambil, kamu mau apa? Gak boleh banyak makan ciki loh,"

Kamu berdecak malas. "Aku bisa ambil sendiri,ih!"

"No, no, no," dia menggoyangkan jari telunjuknya sembari menggeleng, "aku yang ambilin atau gak ngemil sama sekali."

Kamu mengerang, "fine then, terserah kamu mau ambilin aku apa."

"Gimana kalo kamu gadoin susu ibu hamil? Biar jagoan kecil kita kuat."

"Kamu mau anak kita mabok susu? Gak. Udah sana ambil cemilannya."

"Aku terharu ya denger kamu nyebut anak kita gitu. Pengen nangis."

Astaga.

"Buruan ih! Aku yang ambil sendiri nih?"

Kamu menegakkan tubuhmu dan berniat berdiri.

"Ih! Diem disitu bumil! Enak aja, gak boleh kemana-mana! Nih aku ambilin."

Kamu mau tidak mau jadi tertawa karena mendengar gerutuan Jongin. Kamu jadi penasaran dengan hari-hari selanjutnya. Apakah akan lebih menyenangkan?

🍁

Husband Series - Maret 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JonginWhere stories live. Discover now