prolog

1K 51 1
                                    

10 agustus 2013

louis berjalan menuju ruangan senjata markas besar mafia inggris blackbloye yang sudah beberapa tahun ini tinggal di amerika serikat. sedari tadi ia membuat dirinya setenang mungkin agar penyamarannya sekarang ini tidak terbongkar. sering kali beberapa mafia besar melewatinya dengan pandangan mencurigai namun ia merasa terlindungi dengan pin lambang anggota mafia tersebut yang dikenakannya. dengan begitu penyamarannya tidak akan terbongkar karena ia telah menggunakan identitas sebagai mafia. markas ini mempunyai banyak belokan hampir mirip dengan labirin disetiap lorong-lorong itu gelap hanya ada beberapa bola lampu yangcahayanya redup terpasang disudut dinding.

louis berhenti ditengah-tengah langkahannya. ia melirik sisi kanan dan kirinya. tak ada satupun orang yang sedang berada disini. saat ini lah ia akan menjalankan rencananya, pemimpin CIA menugasinya untuk mencari tahu senjata apa saja yang dimiliki kelompok mafia-mafia blackboyle. setelah menghafal lokasi tempat penyimpanan senjata itu. louis segera menjalankan tugasnya bersama beberapa agen CIA lainnya. ada 4 orang agen CIA yang sekarang berada dimarkas besar mafia ini. keempatnya memiliki tugas yang berbeda.

louis tersenyum puas saat telah melihat pintu disisi kanannya yang ia yakin itulah tempat penyimpanan senjata-senjata rahasia milik blackboyle. louis berjalan pelan menuju ruangan itu. tangannya menyentuh kenop pintu siap untuk membukanya.

"agen louis,cepat keluar. identitas kalian telah diketahui bos besar blackboyle."

tiba-tiba suara itu terdengar dari handsfree yang terpasang ditelingan kiri louis.

"argh!" louis mendecak kesal. padahal beberapa langkah lagi ia bisa menjalankan tugasnya dengan sempurna.

terdengar beberapa rombongan orang yang sedang berlari kearahnya. louis menoleh dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui beberapa mafia itu telah berada dijarak yang dekat dengannya. louis berlari asal, ia tidak tahu akan kemana.

DOORRR..... satu tembakan dilayangkan oleh mafia-mafia itu. louis mempercepat larinya ia berbelok kekiri meskipun ia tidak tahu dimana ia sekarang. tempat ini seperti labirin sangat susah mencari jalan untuk keluar dari tempat ini. ia hanya hafal jalan keluarnya bila ia sekarang berada di ruang penyimpanan senjata tadi. jadi, louis bisa keluar dari tempat ini bila ia telah menemukan ruang penyimpanan senjata lebih dulu.

DDOORRR...... louis menunduk menghindari tembakan itu. tapi ia terus berlari dengan kencang meski dibelakangnya sudah ada beberapa orang yang sesekali melayangkan tembakan yang untungnya selalu meleset. ia berlari kekiri sebelum tembakan itu terdengar lagi.

louis berhenti berlari ketika ia mendapati lorong buntung didepannya.

"AAARRGGHHHH............" teriak louis kesal. ia menjambak rambutnya sendiri. dengan nafas yang terengah-engah louis berdiri mematung. rombongan mafia itu telah berada dihadapannya sekarang.

satu dari mafia itu menjambak rambut louis dengan kasar, lalu menendangnya kuat sehingga louis terjatuh kelantai dengan sangat kasar.

BRUKKK....terdengar jelas bunyi tubuhnya yang jatuh setelah ditendang mafia-mafia berbadan besar itu.

"ayo kita bawa ke boss besar." kata salah satu mafia-mafia itu. temannya mengangguk dan mulai berjalan kearah louis. ia menjembak rambut louis lagi agar louis bangun dan segera berdiri.

"akan kupastikan tubuhmu membusuk dipenjara!" ancam louis kepada salah satu mafia itu, yang sekarang belum melepaskan tangannya dari rambut louis.

orang itu menatap tajam louis agak lama. tak lama kemudian ia tersenyum sinis. lalu memegang kedua tangan louis kebelakang dan memaksanya pergi menemui boss besar.

7 Days (One Direction Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang