16. Arlan

1.1K 105 1
                                    

From: Christian Hansen

Subject: I hate summer

Still obsessed with that mysterious man? Aku sudah menduga kalau kau akan kembali lagi ke Edinburgh. Sayang sekali aku tidak bisa menyaksikan kegilaanmu mengelilingi Edinburgh demi cintamu yang berharga itu.

Sekarang aku berada di Glasgow. Sebelum kamu bertanya, aku tidak sedang melamar pacarku. Sebelum kamu bertanya lagi, aku benci suasana festival di Edinburgh, dan sebelum kamu bertanya mengapa, aku tidak suka keramaian dan turis yang terlalu banyak. Jangan salah paham ya, kau bukan turis, kau itu orang gila karena cinta. Tapi apapun itu aku mendukungmu. Sampaikan salamku untuk calon ibu tirimu (ups) dan pengawal pribadimu.

PS: Kalau kau patah hati, dan butuh teman menangis, please .... Don't come to Glasgow. Pacarku super cemburuan. Ini serius.

Aku membaca email yang dikirimkan Christian sebagai balasan teleponku pagi ini. Semalam aku mencoba menghubungi ponselnya, tapi gagal karena cuma terhubung pesan suara. Di satu sisi, Astrid mengatakan aku datang di saat yang tepat saat musim panas dan musim festival berlangsung, tapi di saat yang lain, bagi Christian, kedatanganku sungguh timing yang buruk.

Aku mematikan Ipad-ku dan menaruhnya kembali di tas. Kulupakan segera the insensitive friend yang lebih memilih pacaran ketimbang menemaniku di sini. Tapi dipikir lagi, aku punya hak apa? Christian bukan pacarku, dan aku yakin mau stok persediaan laki-laki menipis sekalipun hubungan kami tidak akan senorak itu sampai kami bisa bertukar kata cinta atau rayuan.

Tapi kenyataannya selain Christian, aku tidak suka ada orang lain yang menemaniku. Sementara pria yang tadinya kukira pendiam asisten papa itu berkeras mengantar. Dan aku tidak bisa memaksa Arlan untuk berhenti mengawasiku. Padahal tadinya kehadiran Arlan kukira hanya semata pemanis, meskipun yah harus kuakui wajahnya di atas standar untuk sekadar dibilang 'manis'.

"Apa ada sesuatu di mukaku?" tanyanya seolah menyadari aku tengah menatapnya.

Arlan tidak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari jalan di depan sementara ia menyetir. Ya, saat ini asisten slash sekretaris papa itu sementara berprofesi sebagai sopir pribadiku.

"Nope."

"Kalau begitu kenapa kamu melihatku terus?"

Aku mendengus. "Apa kamu jatuh cinta sama aku?" tanyaku kesal.

"What?"

"Lupakan saja. Mungkin aku terlalu berimajinasi."

"Hey ... hey .... kamu kenapa sih?"

"Seseorang menertawakan aku karena aku mengeluh berjalan-jalan di Edinburgh selalu jalan kaki, dia membodoh-bodohiku karena tidak ada turis bodoh yang mau repot-repot menyetir di Edinburgh. Dan tidak kusangka, di sinilah orang bodohnya."

"Kau masih marah karena aku memaksa ikut menemanimu atau marah karena maksa nyetirin kamu?"

"Kecuali kamu jatuh cinta sama aku, pasti kamu orang bodoh. Tapi kupikir lagi, kamu mencintai Astrid jadi tidak mungkin suka padaku. Dan itu artinya ..."

"Stop it! Bisa tidak kamu tidak membodoh-bodohi seseorang? Aku punya kewajiban melindungimu. Itu perintah papamu."

"Tapi tidak harus menyewa mobil untuk mencari-cari alamat di Edinburgh. Christian bilang, sangat repot memakai mobil. Dan mobil tidak boleh dipakai di pusat kota."

"Kalau begitu, aku bisa memarkirnya di pinggiran kota. Gampang kan?"

Aku menggeram kesal. Percuma berdebat.

Diamond Sky in Edinburgh (TAMAT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant