9 - Mirip

7.4K 422 13
                                    


Lagi Verrel menjemput Nagit, heran juga Nagit memang nya Verrel itu tak punya pekerjaan sehingga bisa mengantar jemput nya tiap hari. Tapi itu tak akan membuat Nagit luluh oleh seorang Verrel Atmaja yang tampang nya Nagit akui cukup tampan.

tapi masih tampan dialah dari pada si Verrel batin Nagit.

Verrel mulai membuka kaca mata hitam nya, beberapa mahasiswa menatap Verrel terang-terang bagaikan oasis di gurun sahara. Sudah biasa bagi Verrel menjadi perhatian orang-orang, apalagi sekarang penampilan nya sangat kontras dari kumpulan mahasiswa lain nya.

Alvaro melihat cowok kemarin yang memaksa Nagit pulang, dengan cepat Alvaro menghampiri Nagit yang tampak kesal melihat kehadiran Verrel di depan kampus.

"Hai Nagita!!"

Nagit kaget melihat Kak Alvaro berdiri di hadapan nya dengan tampang cool " H-hai Kak Alvaro!"

"Gue mau ajak lo makan di luar mau yah! Sambil ngehindarin si cowok itu!!" ujar Alvaro yang langsung di setujui Nagit tanpa di pikir-pikir.

"Oke!!"

Alvaro tersenyum senang dan senyuman nya itu sangat manis "Ayo!!" langsung saja Alvaro menarik tangan Nagit sehingga Nagit bisa merasakan tangan hangat yang melingkupi tangan mungil nya.

Alvaro yang menggandeng Nagit pun menjadi perhatian orang-orang , beberapa Mahasiswi nampak iri dengan Nagit yang begitu mudah nya dekat dengan Alvaro.

"Dah!!!" ujar Nagit mengejek Verrel saat motor Alvaro melintas tepat di hadapan Verrel.

"Sialan gue udah capek-capek kesini malah di tinggalin " dengan kesal Verrel kembali masuk ke dalam mobil dan pergi ke kantor karena kerjaan nya menumpuk.

***

"Maaf ya kita ke kedai es krim aja" ujar Alvaro.

Nagit tersenyum "Gapapa Kak, Nagit suka es krim kok!" yang penting enak dan gratis batin Nagit.

Kini Nagita dan Alvaro sedang berada di kedai es krim yang jauh dari kampus mereka, pengunjung kedai ini terbilang sangat ramai, banyak anak sekolahan dan beberapa anak kecil bersama orang tua nya.

"Silahkan!!" ujar sang pramusaji setelah meletakkan dua gelas es krim di hadapan Nagit dan Alvaro.

"Ini yang taro" Alvaro langsung mendekat kan gelas berisi es krim taro pesanan Nagit.

"Makasih Kak!!" Nagit tersenyum lebar kala es krim milik nya sudah berada di genggaman nya.

Alvaro tersenyum dan mengangguk, baru pertama kali Nagit memperhatikan senyum Alvaro dengan jelas yang ternyata mengukir sedikit lesung pipit di kedua pipi nya yang terlihat samar.

"Jadi cowok kemarin itu siapa?" Alvaro mulai membuat percakapan yang di tanggapi antusias oleh Nagit sambil memakan es krim.

"Dia Verrel"

Alvaro diam masih menunggu lanjutan ucapan Nagit "Cowok yang di pilih Eyang buat di jodohin sama Nagit" lanjut Nagit.

Alvaro tidak terkejut, ia menganggukkan kepala ternyata nenek itu masih berulah batin Alvaro.

"Dan lo nolak di jodohin sama dia!" tebak Alvaro.

Nagita mengangguk "Yup betul, ini tuh gara-gara Mas Kevan yang ngomong ga jelas" tuduh Nagit.

"Mungkin aja lo yang salah mengartikan ucapan Mas lo itu"

Nagit tersenyum sambil menggaruk rambut nya pelan "Iya juga ya!!"

Miss SomplakWhere stories live. Discover now