51 - Hidup Baru

6.8K 662 131
                                    

Nagita menatap Sarah memelas "Gue tidur di kamar lo yah!!" pinta nya.

Sarah nampak berfikir walau sebenarnya ia sama sekali tidak keberatan "Enggak boleh!!!"

"Lo mah jahat sekarang" ucap Nagit nelangsa.

"Oke, tapi izin dulu sama Mas Abi" putus Sarah.

Seketika Nagit tersenyum cerah "Oke!!" seru nya.

Sarah berdecak, lalu berlalu ke luar kamar menuju kamar mandi biar Nagit sendiri yang meminta izin pada Abi. Setelah melihat Sarah ke luar kamar, Nagit pun menepuk bantal yang akan ia pakai agar terasa nyaman juga menarik selimut yang terlipat rapi di bawah guling.

"Mending langsung tidur deh!!" gumam Nagit sembari membaringkan tubuh nya dan menutup seluruh tubuh nya dengan selimut.

Setelah urusan nya selesai Sarah pun berjalan kembali menuju kamar nya, tapi ia keheranan melihat Abi yang berdiri di depan pintu kamar nya sendiri dan tak urung masuk.

"Mas Abi ngapain?"

Abi terlonjak kaget lalu menoleh mendapati Sarah menatap nya heran "Eng- enggak apa-apa"

"Oh, kok gak masuk ke kamar Mas?" tanya Sarah lagi.

"Tiba-tiba haus, Mas ke bawah dulu yaa" ucap Abi lalu pergi ke bawah.

Sarah mengangguk, matanya mengikuti langkah Abi yang perlahan semakin tak terlihat. Setelah itu, Sarah kembali masuk ke kamar nya dan mendapati Nagit yang sudah tertidur lelap.

Abi turun ke dapur untuk mengambil minum, ia berbohong padahal sebenarnya ia tidak merasa haus tapi saat di dapur Abi mengambil minum lalu meneguk nya hingga tandas. Abi bingung sendiri, kenapa ia ragu-ragu masuk ke kamar nya sendiri, gak bakalan ada hantu juga paling cuma ada Nagit. Apakah Nagit lebih seram dari hantu? Entahlah Abi bukan anak indigo.

Bunda Runa sudah tertidur, rumah terasa sepi dan sunyi. Badan Abi sakit semua gara-gara kurang tidur dan sekali nya tidur, Abi tidur di sofa. Ia ingin mengistirahatkan tubuh nya di kasur empuk nya itu. Tapi rasa nya aneh ketika ia harus satu kamar dengan Nagit.

Kembali tidur di sofa rasa nya lebih buruk karena kini Abi merasa kurang enak badan, jadi sekarang Abi putuskan untuk kembali ke kamar nya. Anggap saja Nagit hanya guling atau makhluk yang tak perlu di anggap keberadaan nya.

Memasuki kamar nya Abi menatap ke seluruh penjuru kamar dan tidak mendapati Nagit disini.

"Kosong?"

Astagfirullahaldzim

Kerja lembur bagai kuda

Sampai lupa orang tua

Oh hati terasa durhaka ...

Oke skip!!!

Abi pun mulai memerika ke kolong kasur dan lemari, mungkin saja Nagit bersembunyi. Tapi masih tidak ada, Abi kembali keluar kamar dan memeriksa kamar mandi dan tidak ada keberadaan Nagit disana. Abi pun mengelilingi penjuru rumah nya untuk mencari Nagit, dan tetap tidak ada. Tempat terakhir yang Abi kunjungi adalah kamar Sarah.

Abi mengetuk pintu kamar Adik nya dan tak lama di buka oleh Sarah yang nampak bingung melihat keberadaan Abi di depan kamar nya. "Kenapa Mas?"

Tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan lewat hidung "Nagita gaada!!" ucap Abi.

"Loh, Nagit ada disini" Sarah pun membuka pintu kamar nya lebar-lebar agar Abi bisa melihat keberadaan Nagit yang tidur tertutup selimut "Tuh!!" tunjuk Sarah dengan dagu.

"Oh oke" Abi pun berbalik tapi Sarah mencegah nya.

"Emang Nagit gak bilang ke Mas Abi?"

Abi menggeleng, Sarah nampak kesal karena Nagit tidak menuruti perintah nya. Dengan langkah lebar Sarah mendekati Nagit dan menarik selimut yang menutupi tubuh Nagit.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang