49 - Mencari

7.1K 530 82
                                    

Melihat Nagita yang menangis karena ucapannya membuat Abi merasa bersalah, tapi ego nya melarang, untuk apa bersalah kepada seorang perempuan yang selalu menganggunya dari kecil. Seorang Nagita benar-benar di anggap hama oleh Abi.

Memang ini adalah sebuah resiko bila Abi kembali ke kota ini, ia akan kembali bertemu Nagita dan membuat hari-hari nya kembali suram.

Banyak yang bertanya-tanya kenapa Abi bisa tak terjerat pesona Nagita?

Semua pun tahu, cucu ke tujuh dari pasangan Anggara Putra Rahardian dan Sri Ningsih Kumaladewi itu memiliki wajah rupawan yang manis. Banyak yang menyukai Nagita dan menginginkan Nagita menjadi pasangan nya, tapi semua Nagita tolak karena Abi, seorang Abi yang adalah cinta monyet nya, sekaligus  cinta pertamanya.

Dan Abi pun tahu itu, bahkan sesekali secara tidak langsung Bunda Runa menginginkan Nagita menjadi menantu nya kelak. Bunda Runa selalu membicarakan Nagita, Nagita dan Nagita.

Malam ini Abi benar-benar tidak bisa tidur, ingatan wajah Nagita yang menangis selalu terngiang-ngiang membuat rasa bersalah itu meluap.

Apakah Abi keterlaluan?

Abi menggeleng, ayolah mereka sudah dewasa. Ini hanya perasaan sesaat yang dalam hitungan hari pun akan hilang. Seharus nya Abi tak perlu cemas, pasti besok Nagita akan bersikap seperti sedia kala.

Ternyata dugaan Abi meleset, ini sudah lebih dari tujuh hari dan Abi masih merasa bersalah. Di tambah Abi sudah tidak melihat batang hidung Nagita dari terakhir kali mereka bertemu di lapangan.

Abi nampak gusar, Sarah juga Bunda Runa bisa melihat dengan jelas perubahan sikap Abi.

"Mas Abi kenapa? Muka nya kayak yang susah pup aja" tanya Sarah.

"Eng-enggak apa-apa, Mas buang air besar nya lancar kok" jawab Abi santai.

Sarah hanya mengangguk.

Kali ini Abi tampak seperti sedang mencari-cari orang, harus nya fokus membersihkan got tapi mata nya malah sesekali melirik ke arah lain. Dan kembali Sarah menangkap basah tingkah laku Abi yang aneh.

Setelah acara kerja bakti selesai, para pria dan bapak-bapak berkumpul untuk istirahat di temani gorengan, kue dan secangkir kopi.

Abi lebih memilih menyendiri dan melirik-lirik ke arah sekitar. Sarah yang penasaran pun langsung menghampiri Abi.

"Mas Abi cari Sarah?" tanya Sarah.

Raut wajah Abi nampak terkejut "E-enggak kok cuma liat sekeliling yang jadi bagus dan bersih"

"Oh!!" Sebenarnya Sarah nampak kurang puas dengan jawaban Abi, tapi tidak mungkin Sarah memaksa kan.

"Tante Rissa!!" panggil Sarah sambil melambaikan tangan nya.

Mama Rissa bersama Nefal menghampiri Sarah dan Abi "Aduh pada rajin nih ikut kerja bakti" puji nya.

Sarah terkekeh begitu juga Abi yang menampakkan senyum , "Nagit nya mana Tante? Kok gak keliatan" tanya Sarah penasaran.

"Kakak lagi ke Malang" Nefal yang menjawab.

"Dari kapan?"

Pertanyaan itu bukan berasal dari mulut Sarah melainkan dari mulut Abi.

"Dari kemarin lusa" kali ini yang menjawab adalah Mama Rissa.

"Oh kalo gitu nanti Sarah minta oleh-oleh ke Nagit ah!!" ujar Sarah.

Mama Rissa terkekeh "Boleh-boleh!! Yaudah Tante  pulang dulu mau mandiin Nefal" pamit nya.

"Pantesan dari tadi kayak ada bau asem" goda Sarah.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang