19 - Pulang

5.6K 346 3
                                    

Nagita dan Naufal memasuki rumah mereka dengan santai tanpa mengucapkan salam. Di lihat nya Rissa yang sedang memasak sarapan, buru-buru Nagita dan Naufal menghampiri Mama nya lalu memberikan kecupan di pipi Rissa.

Rissa kaget melihat penampakkan kedua anak nya yang ternyata sudah pulang, mereka benar-benar terlihat biasa saja seperti tak melakukan apa-apa padahal kemarin mereka telah membuat kekacauan, Rissa dan Hardi di marahi habis-habisan oleh Eyang Sri sampai telinga mereka merah.

Rissa dan Hardi dianggap tak bisa mendidik anak, terlalu memanjakan anak, semuanya di ungkit oleh  Eyang Sri.

Nagita dan Naufal duduk manis di kursi makan sambil mencemili roti tawar yang ada di atas meja sambil menunggu masakan Mama mereka selesai. Rissa menghidangkan nasi goreng udang sebagai menu sarapan nya, lalu Rissa duduk di hadapan kedua anak nya.

Rissa melihat kedua anak nya bergantian, mereka benar-benar anak nya bukan anak orang lain. Menghela napas Rissa melipat tangan nya di atas meja "Kemarin kalian kemana aja?"

"Main" jawab Nagit santai, Naufal mengangguk-anggukan kepala nya.

Rissa menatap kedua anak nya tajam "Kalian ini kabur kok lewat pintu , loncat kek dari balkon gak all out banget kabur nya!!" ujar Rissa.

"Ma, kalo kita loncat ntar kita jatoh trus patah tulang gimana? Naufal belum jadi spealis tulang ini!!" Ujar Naufal.

"Betul , nanti kita harus di operasi, biaya operasi kan mahal, kita mah cari jalan yang aman aja lah lewat pintu samping!!" tambah Nagit.

"Eh tapi kok Mama tau??" lanjut Nagit bingung.

"Ya tau, Mama kan ngintip waktu kalian ngendap-ngendap turun dari tangga. Pintu juga gak di kunci lagi sama kalian, kalo ada maling masuk gimana? Untung ada Mama jadi Mama kunciin lagi!!" seru Rissa.

"Mama gak marah???" tanya  mereka berdua bersamaan.

"Ini Mama lagi marah!! Kabur kalian enggak keren sama sekali, pasti kalian muter-muter ga jelas!" tebak Rissa.

Naufal dan Nagita melotot mendengar ucapan Mama nya yang sungguh sangat benar sekali "Kak! Kok Mama tau sih?" bisik Nagit.

Naufal mengedikkan bahu nya tak tahu, "Kayak nya Mama bukan anak Aki Wijaya tapi anak ki joko bodo!!" ujar Nagit berbisik, namun suara nya masih terdengar jelas oleh Rissa walau Nagit mencondongkan tubuh nya ke arah Naufal.

Plak...

Rissa menampar lengan putri nya itu "Ngomong kemana aja kamu!!"

Nagit meringis lalu melihat lengan putih nya yang kemerahan akibat tamparan pedas Mama nya.

Hardi berjalan menghampiri mereka bertiga sambil menggendong Nefal, melihat keberadaan kedua Kakak nya Nefal langsung meronta turun lalu berlari menghampiri kedua Kakaknya .

"KAKAK!!" teriak Nefal.

Nagit dan Naufal turun dari kursi lalu merentangkan kedua tangan mereka , Nefal menerjang kedua Kakak nya hingga kini mereka terduduk di lantai.

"Kakak huhuhu, kemana aja!!! Kenapa gak ajak-ajak Nefal huhuhu!!!" lirih Nefal.

Nagit memeluk erat Nefal, sedangkan Naufal mengelus punggung Adik bungsu nya itu pelan.

Rissa dan Hardi kembali menyaksikan drama mengharukan pertemuan kembali saudara kandung yang sudah berpisah selama 24 jam.
Sepuluh menit mereka berpelukan lalu kembali duduk untuk menikmati sarapan karena perut mereka keroncongan.

"Kalian berdua dari mana saja?" kini pertanyaan itu keluar dari mulut Hardi.

"Main Pa!!"  Jawab Naufal.

"Bohong kalian??"

"Main sambil kabur Pa!!!" tambah Nagit.

Nefal menatap kedua Kakaknya bergantian "Kok Kakak main gak ajak-ajak Nefal sih!!!" kesal Nefal bibir nya mengerucut lucu.

"Nanti lagi kita main sama-sama ya sama Nefal!!" bujuk Naufal.

"Kapan??" tanya Nefal dengan binar di mata nya.

"Kapan-kapan!!!" ujar Nagit.

"Oke!!" seru Nefal bersemangat .

Seperti hal nya Rissa, Hardi pun tidak marah atas kelakuan kedua anak nya kemarin. Hardi hanya memberi pesan kepada kedua anak nya untuk lebih baik lagi saat ingin kabur, jangan sampai ketahuan Eyang Sri.

***

Sore ini keluarga Hardi kedatangan tamu, Nagita yang membuka pintu tersenyum manis saat tahu siapa yang datang ke rumah nya .

"Ayo Kak masuk!!" ajak Nagit.

Mereka melangkah menuju ruang keluarga, semua anggota keluarga Hardi berkumpul disana bermain play station, sedangkan Rissa dan Nagit menjadi pemandu sorak, si kecil Nefal menjadi wasit padahal Naufal dan Hardi sedang bermain balap mobil.

"Assalamualaikum!!" salam Alvaro.

Naufal menoleh sebentar "Hei bro!!" sapa Naufal lalu kembali menatap layar televisi takut mobil nya di salip Hardi.

Hardi dan Rissa menoleh menatap Alvaro, lalu mereka berdua terkejut . "Papa!!! Kok dia mirip Papa sih, jangan-jangan Papa selingkuh terus ini anak selingkuhan Papa mau minta jajan!!" tuduh Rissa.

"Hush enak aja, masa kamu lupa sih sayang! Ini pasti anak nya Herdi!!" ujar Hardi.

"Ehh!!" Rissa kaget, diri nya baru ingat. Wajar saja ia lupa ,terakhir kali  melihat Alvaro saat umur nya 2 tahun dan sekarang sudah hampir 20 tahun berlalu. Alvaro pun sudah menjadi pria dewasa yang tampan dan sangat mirip dengan suami nya.

Alvaro tersenyum ramah "Halo Om!! Tante!! Apa kabar?" sapa Alvaro.

Hardi beranjak mendekati Alvaro, Rissa pun ikut mendekati Alvaro. Mereka memandang lekat Alvaro, sehingga Alvaro yang di tatap seperti itu jadi kikuk. Hardi langsung memeluk keponakan nya itu , "Kamu sudah besar ya!! Kemana saja kalian??" ujar Hardi.

Alvaro membalas pelukan orang yang mirip Papah nya itu, mereka pun melepaskan pelukan . Hardi menepuk punggung Alvaro pelan , ada rasa bahagia yang terpancar dari mata nya.

Setelah menyalami Hardi, Alvaro menyalami Rissa yang juga menatap nya dengan senang. "Hampir aja Tante lupa, kalo suami Tante punya kembaran!!" seru Rissa.

Alvaro terkekeh "Papah minta maaf, kalo udah gak pernah ngehubungin Om sama Tante lagi!!" ujar Alvaro.

Hardi mengangguk "Papah kamu tuh sombong, lupa sama sodara nya sendiri " ujar Hardi bercanda.

"Naufal, Nagita kalian sudah kenal dengan Alvaro??" tanya Hardi.

Mereka berdua mengangguk, bahkan Nefal yang tidak tahu apa-apa juga ikut mengangguk. "Kemarin kita dari rumah nya Om Herdi!!" seru Nagit.

Hardi menatap kembali Alvaro "Sekarang kalian tinggal dimana? Om mau kasih kejutan buat dia!!" ujar Hardi.

.
.
.
.
.

24 Desember 2018

Jangan lupa vote nya yaa!!

Repost : 9 Mei 2020

Miss SomplakWo Geschichten leben. Entdecke jetzt