18B - Pengusiran

5.5K 318 2
                                    


Selama dua bulan ini Anggara dan Sri tidak mengetahui rencana anak kembar nya, tak ada rasa curiga, Hardi dan Herdi melakukan rencana mereka dengan apik. Hubungan Herdi dengan Emira juga semakin romantis, bahkan Herdi sudah memikirkan untuk melamar Emira dan berencana berkunjung ke rumah Emira menemui orang tua nya.

Begitu juga dengan Hardi, tanpa sepengetahuan Anggara dan Istri. Herdi mengunjungi rumah Rissa dan menceritakan semua nya, memperkenalkan dirinya sebagai Hardi yang adalah kembaran Herdi yang harus nya di jodohkan dengan Rissa. Orang tua Rissa tidak marah, mereka menyambut Hardi dengan baik "Kami tidak masalah jika Rissa bersama kamu nak Hardi, karena yang terpenting bagi kami adalah kebahagiaan putri kami Rissa" ujar Dr. Wijaya, Ayah Rissa.

Emira sudah mengetahui tentang Herdi yang di jodohkan dan kembaran Herdi lah yang menggantikan nya. Herdi selalu meyakinkan diri nya bahwa Herdi tidak akan pernah meninggalkan nya atau menikah dengan orang lain. Tentu nya Emira sangat bahagia, walau ada rasa takut menyusup ke dalam hati nya bila mereka tidak akan di restui oleh orang tua Herdi.

Emira dan Herdi sedang berada di taman kota, menikmati kesejukan dari rindang nya pepohonan yang melindungi mereka dari panas nya terik matahari. Sri Ningsih Kumaladewi melewati taman kota, mata nya memicing saat melihat salah satu anaknya sedang duduk di kursi taman dengan seorang perempuan yang tidak ia kenal.

Sebagai orang yang telah melahirkan nya, tentu Sri dapat membedakan Herdi dan Hardi, yang sekarang ia lihat adalah Herdi, seharusnya Herdi bersama dengan anak Dr. Wijaya yaitu Marissa , tapi sekarang Herdi malah bersama perempuan lain. Sri pun mulai menyelidiki perempuan itu, tanpa sepengetahuan suami nya.

Hardi berada di kamar Herdi, mereka tengah membicarakan seputar kuliah dan hubungan mereka dengan pacar mereka masing-masing, pintu kamar terbuka menampilkan Sri, Ibuk mereka yang menatap nya tajam.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Sri.

Herdi dan Hardi bingung melihat Ibuk nya terlihat marah, dan tiba-tiba menanyakan apa yang mereka lakukan sekarang, tentu saja mereka sedang mengobrol.

Baru Hardi membuka suara, tapi mulut nya kembali tertutup saat Ibuk nya yang kembali bersuara. "Herdi apa yang kamu lakukan? Kamu itu di jodohkan tapi malah berpacaran dengan perempuan itu!!"

Herdi maupun Hardi menegang, seperti nya rencana mereka yang selama ini mulus terbongkar oleh Ibuk nya .

"Herdi cinta dengan Emira buk!"

Jawaban itu membuat Sri semakin berang "Kamu itu di jodohkan, dan tidak ada pilihan untuk menolak! Secepatnya kamu akan menikah dengan Marissa!!"

"Tidak bisa!!" ujar Herdi keras.

"Kenapa? Karena kamu tidak mencintai Marissa? Kalian akan saling mencintai saat sudah hidup bersama!!" ujar Sri tak kalah keras.

"Bukan buk! Hardi yang mencintai Marissa, aku hanya mencintai Emira dan hanya akan menikahi Emira" putus Herdi tegas.

Sri menatap Hardi dengan mata melotot tajam "Jangan-jangan kamu bertukar dengan Herdi?" tanya Sri, Hardi mengangguk mengiyakan tuduhan Ibuk nya yang memang benar ia lakukan.

"Herdi apa yang kamu lakukan sebenarnya kenapa Hardi mau saja menuruti perintah bodoh mu itu!!" Sri berkecai pinggang memarahi Herdi.

"Itu bukan salah Herdi, tapi salah aku buk! Aku yang memiliki ide itu!!" ujar Hardi membela Herdi dari kemarahan Sri.

"Kalian!! Kalian berdua membohongi Ibuk dan Bapak juga orang tua Rissa, dimana otak kalian!!" kemarahan Sri semakin memuncak.

"Aku sudah jujur kepada orang tua Rissa, dan mereka menerima ku. Apa salah nya kalo aku yang menikahi nya, itu sama saja kan perjodohan ini berlanjut dan kalian masih bisa berbesan dengan mereka!!" ujar Hardi.

Miss SomplakWhere stories live. Discover now