38 - Keusilan

5.6K 383 7
                                    

Nagita menuruni satu persatu anak tangga, malam ini semuanya menginap dirumah Kanjeng Ratu, termasuk juga sepasang pengantin baru yang seharian tadi menjadi raja dan ratu. Dilihatnya semua pria, baik tua maupun muda sedang berkumpul dihalaman belakang, saling bercengkrama ditemani secangkir kopi yang asapnya mengepul ke udara.

Nagita mengintip dari balik pintu dan melihat Bagas yang ternyata sedang mengobrol dengan Ayah mertuanya, Hilman. Ide usil pun muncul di otak Nagit, ia berjalan kedapur menghampiri Kevan yang sedang membuat secangkir kopi.

"Mas!!"

Kevan menoleh menatap Nagit dengan pandangan bertanya, sedangkan Nagit menampakkan senyum misterius.

"Mas Kevan tau gak kalau-

"Kalau doraemon itu laki-laki?" potong Kevan.

"Bukan!! Mas Kevan tau gak-

"Kalau dorami itu adik tiri?" potong Kevan lagi.

Nagit menggeram kesal "Jangan potong omongan Nagit ih!!"

Kevan tertawa "Iya iya, jadi ada apa?"

"Mas Kevan tau gak kalau Mas Bagas itu... " kini Nagit malah menggantungkan ucapannya.

"Omongan ini penting gak? Kalo gak mending Mas pergi deh"

Nagit mencekal lengan Kevan ketika Kevan hendak pergi "Iya ini penting!"

"Apaan cepet?"

"Mas Bagas itu cowok yang dulu bikin Mbak Kalila sakit hati sampe di opname"

"Serius?"

Sesuai dugaan Nagit, Kevan baru mengetahui hal ini. Kevan melotot kaget mendengar satu fakta penting tentang Adik iparnya itu.

"Seriburius!!" ucap Nagit dengan penuh keyakinan.

"Tau darimana?"

"Dari Mbak Kalila sendiri, dulu pernah cerita"

"Kok gak kasih tau Mas sih!!" kesal Kevan yang mulai emosi.

"Nagit kan baru pulang pas mereka nikah, sama sekali gatau gimana caranya Mbak Kalila bisa sama Mas Bagas" terang Nagit jujur.

Kevan mengangguk "Kalo Mas tau daridulu, Mas gaakan restuin mereka!!"

Nagit menepuk-nepuk bahu Kevan pelan "Sabar Mas, semuanya udah terlambat. Mas Bagas udah jadi Adik ipar Mas"

Kevan mengepalkan tangannya menahan rasa marah yang dipendamnya daridulu untuk orang yang dengan tega menghancurkan hati Adik tercintanya, ia kembali mengingat bagaimana dulu Kalilanya yang lucu, yang pipinya selalu ia cubit dengan gemas dan Kalila yang empuk kalo dipeluk adalah seorang perempuan yang lemah. Kevan sering mendapati Kalila melamun dan menangis dimalam hari, bahkan Kalila tidak mau makan sampai masuk rumah sakit. Itu semua karena seorang lelaki, yang entah siapa karena Kalila enggan memberitahunya. Melihat Adiknya seperti itu, Kevan rasanya ingin menyeret laki-laki busuk itu dan menghajarnya habis-habisan, laki-laki busuk yang dicintai Adiknya. Kevan akui Adiknya itu bodoh, mencintai laki-laki yang jelas-jelas mengacuhkannya dan terkadang membully nya, Kalila melindungi laki-laki itu dari keganasan Kakak-kakaknya dengan tetap tidak memberitahu siapa laki-laki itu meski telah dipaksa beberapa kali.

"Sialan, kok Kalila mau sama dia sih!" gerutu Kevan.

Nagit mengangguk setuju "Nagit juga gak habis pikir, Mbak Kalila maafin Mas Bagas setelah apa yang pernah Mas Bagas lakuin dulu. Kalo Nagit sih gamau maafin, masih kesel Nagit tuh!!" cerocos Nagit.

"Mas juga masih kesel" kedua tangan Kevan mengepal erat, sampai urat-urat ditangannya menonjol dengan jelas. "Mas harus kasih dia pelajaran" Kevan berjalan hendak menghampiri Adik iparnya.

Miss SomplakWhere stories live. Discover now