14 - Buntu

5.6K 360 0
                                    

Kini Nagita dan Alvaro sedang duduk di depan mini market di temani gorengan pemberian Mas Arya yang ternyata sangat bermanfaat untuk mengganjal perut mereka yang belum sarapan nasi, padahal mereka sudah memakan bubur cuman mereka adalah orang Indonesia yang kalau belum makan nasi rasanya belum sarapan.

"Jadi gimana??" tanya Alvaro.

Nagita yang baru menghabiskan cireng pun menatap Alvaro dengan lesu "Gatau Kak!! Bingung aku tuh!"

Alvaro menggenggam sebelah tangan Nagit yang tidak sedang mencomot tempe goreng "Kita harus buat mbak Viana nemuin Verrel!!!"

"Cara nya?" tanya Nagit.

"Kita pikir-pikir dulu, lo ga boleh pesimis" ujar Alvaro sambil mengusap kepala Nagit pelan.

Seseorang di sebrang sana melihat Alvaro dan Nagita sedari tadi tanpa sadar tangan nya mengepal , dengan segera ia menghampiri Nagit dan Alvaro yang tampak asik mengobrol.

"Oh bagus!! Bukan nya beres-beres rumah malah pacaran di depan mini market, ga elite banget ajak ke cafe atau storbak kek!!"

Nagit terkejut melihat Naufal berdiri di depan nya berdecak pinggang dan memarahi Nagit seperti emak-emak yang sedang memarahi anak gadis nya yang pemalas. Alvaro pun memperhatikan Naufal dari ujung kepala sampai kaki, tampak nya Naufal habis olahraga.

"Apasih Kak!!"

Merasa di perhatikan bola mata Naufal bergerak melihat Alvaro lalu menyipitkan mata nya untuk meneliti wajah Alvaro yang tampak familiar .

Alvaro tersenyum "Hai bro!" sapanya.

Bagai kawan lama yang bertemu kembali Naufal membalas sapaan Alvaro lalu mengajak Alvaro bertos ala pria.

Nagit menatap mereka berdua bergatian "Kalian udah kenal?" tanya nya.

"Enggak" jawab Naufal lalu menarik kursi duduk di antara Nagit dan Alvaro.

Hadeuh sok kenal dasar batin Nagit.

"Lo siapa nya Nagit bro? Pacar? Mantan? Atau apaan?" tanya Naufal.

"Cuma temen" singkat Alvaro.

"Seriusan?"

Alvaro mengangguk, Naufal tersenyum lalu menjabat tangan Alvaro "Selamat mata anda normal" ujar Naufal.

Plakk..

Nagita memukul lengan Naufal "Adek sendiri ini loh Kak!!'

"Lah siapa yang bilang lo Adek pungut?"

"Terserah lah terserah!!"

Naufal bangkit berjalan masuk ke mini market meninggalkan Nagit dan Alvaro yang menatap Naufal bingung, lalu Naufal kembali datang dengan sekantong kresek yang berisi makanan dan susu kotak "Makasih Kakak ku yang ganteng baik hati pintar rajin menabung dan rajin menolong" puji Nagit dengan sangat lembut.

Naufal tersenyum bijak "Sama-sama Adik ku yang biasa saja, ayo silahkan dimakan" ujar nya.

Nagit jengkel mendengar balasan Naufal tapi tak apa yang penting ia mendapat camilan gratis, Kakak nya ini memang selalu baik. Alvaro pun tanpa canggung ikut memakan camilan yang di beli Naufal, bahkan sekarang mereka berdua tampak mengobrol mengenai club sepak bola yang mereka idola kan.

Ekhem..

Mereka berdua keasyikan , camilan sudah habis dan Nagit di kacangin "Kak Alvaro!! Jadi setelah ini kita bakal ngapain?" tanya Nagit dengan merajuk.

"Eh, emang kalian mau ngapain?" tanya Naufal penasaran.

"Gini bro.. Nagit kan di jodohin sama Verrel"

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang