60 - Drama

9K 584 97
                                    

Baca pelan-pelan!!!

.
.
.
.
.

Angin pagi  berhembus membelai wajah mereka bertiga yang saat ini berada di roftop. berlagak seperti wasit, Alvaro berdiri di antara mereka berdua, Naufal benar-benar murka, mata nya berkilat tajam menatap Abi yang hanya menampakkan wajah datar.

"Sh*t gue gak terima punya adik ipar kayak lo!"

"Terima gak terima, gue udah nikahin adek lo"

"Bangs*t" Naufal mengumpat, tangan nya mengepal dengan kuat.

Alvaro memberi intruksi "Jujur gue masih belum paham, tapi kalo mau baku hantam silahkan asal jangan sampe masuk rumah sakit"

"Lo mau pukul gue lagi?" tanya Abi pada Naufal.

Naufal mengangguk, amarah nya sudah hampir tak terbendung lagi.

"Silahkan, gue gak bakal lawan lo"

Setelah ucapan Abi, Naufal langsung bergegas menarik kerah kaos Abi dan melayangkan tinju ke wajah nya, masih belum puas Naufal memukul tubuh Abi sehingga Abi terjatuh dan Naufal kembali memukul Abi seperti kesetanan.

Alvaro melihat Abi yang pasrah di pukuli Naufal, ia segera pergi meninggalkan roftop menuju apartemen Nagit.

Nagit menggeram kesal mendengar bel yang terus berbunyi, ia melangkah dengan gontai menuju pintu.

"Loh Kak Varo?"

"Naufal lagi keroyok orang"

"Kok bisa?"

"Ya bisalah" Alvaro menarik tangan Nagit "Ayo!"

Nagit menahan tangan Alvaro "Kok Nagit harus ikut?"

"Suami lo yang di keroyok"

"Apa!!!"

Bukan nya buru-buru keluar, Nagit malah kembali masuk kedalam. "Kok masuk?" tanya Alvaro.

"Nagit ke kamar mandi dulu, terus sarapan biar punya energi buat misahin Kak Nau" seru nya.

Alvaro menepuk jidat, bisa-bisanya Nagit sarapan di saat yang sedang genting ini, kalo kelamaan seperti ini bisa-bisa Naufal membuat Abi masuk rumah sakit.

Nefal keluar dari kamar, ia mengucek-ngucek matanya "Kak Varo!" seru nya senang.

"Hai Nefal"

"Kak Nagit!!!" teriak Nefal.

"Kak Nagit nya di kamar mandi" jawab Alvaro.

"Nefal mau eek"

"KAK VARO TOLONG CEBOKIN NEFAL" teriak Nagit di dalam kamar mandi kamar nya.

"Asem" umpat Alvaro.

"Ayo Kak Varo temenin, Nefal takut sendiri"

***

Abi menyeka darah yang keluar dari sudut bibir nya, kini mereka berdua duduk menatap langit yang cerah. Naufal melampiaskan seluruh amarah nya, pukulan tersebut pasti akan meninggalkan memar-memar di tubuh Abi. Dan Abi memang sama sekali tidak melawan, ia mengerti apa yang Naufal rasakan, mengingat dirinya pun seorang Kakak dan memiliki Adik perempuan.

"Ceraiin Nagit" ucap Naufal tanpa menatap Abi.

Abi menoleh kearah Naufal karena terkejut "Gaakan"

"Kalo lo cuma mau main-main, tolong lepasin Nagit"

"Gue gak main-main sama dia"

Naufal terkejut dengan ucapan Abi yang nampak serius "Kalian nikah kan karena salah paham, mumpung ini belum terlalu jauh lebih baik lepas kan Nagit. Gue yakin dengan status janda Nagit masih banyak yang mau" ujar Naufal.

Miss SomplakDonde viven las historias. Descúbrelo ahora