30 - Sakit Hati

5.2K 322 14
                                    


"Bapak sehat?"

Itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Nagita setelah kekagetan nya tadi, siapa yang tak kaget dosen nya di malam minggu datang ke rumah berniat untuk melamar nya. Padahal sudah berulang kali Nagita menolak Arjuna, tapi seperti nya pria berumur 26 tahun ini masih saja nekat.

Mungkin dengan menunjukkan keseriusan dengan melamar Nagita langsung kepada orang tua nya akan membuat Nagita Latusya Selafina Rahardian ini luluh, sori saja keputusan Nagita sudah sangat bulat sebulat baso yang berada di depan kompleks nya, Nagita tidak akan pernah membuka hati nya untuk seorang Arjuna yang tampan dan mapan itu. Biarlah orang berkata apa, yang jelas Nagita tak peduli akan hal itu.

"Saya serius Nagita!"

"Ya saya juga serius! Bapak ini sehat? Saya udah tolak Bapak loh, Bapak lupa? Oke saya ingetin lagi"

"Saya menolak lamaran Bapak!!" putus Nagita dengan tegas.

Hardi dan Rissa hanya diam menatap putri nya untuk yang kesekian kali menolak lamaran seorang pria yang mempunyai kualitas di atas rata-rata ini, mereka sebagai orang tua juga bingung seperti apa tipe pria idaman seorang Nagita.

"Coba kamu pikir-pikir lagi"

Nagita menggeleng "Saya gak mau pikir-pikir lagi!!"

Arjuna menghela napas "Jadi saya benar-benar di tolak??"

"Iyap!!"

"Gaada kesempatan buat saya?"

"Enggak ada!!"

"Sama sekali?"

"Sama sekali !!" seru Nagit dengan nada yang cukup tinggi.

Arjuna mengangguk, ada rasa kecewa dan malu di hati nya namun ia mencoba menutupi sebaik mungkin. Bangkit berdiri Arjuna pun pamit pulang kepada orang tua Nagit dan Nagit yang bersidekap menatap nya dengan kesal.

Sebelum benar-benar pergi, Arjuna menghampiri  Nagit yang di suruh Hardi menemani nya keluar.

"Jangan cari saya"

"Dih siapa lagi yang mau nyari Bapak!!"

"Saya akan pergi dari kehidupan kamu"

"Silahkan!!"

***

Nagita kembali masuk ke kamar nya, di sana Kalila tengah tertidur miring membelakangi nya di atas kasur. Nagita pun ikut tiduran di sebelah Kalila.

"Mbak!! Udah tidur? Kok cepet sih!! Masih jam delapan nih!!" Nagita berujar sambil menggoyang-goyangkan bahu Kalila.

"Hmmm..." Kalila mengulet lalu merubah posisi menjadi telentang seperti Nagit, mereka sama-sama melihat ke langit-langit kamar yang di hiasa lampu tumbrl berbentuk bintang.

"Tadi ada siapa?"

"Ohh itu dosen Nagit di kampus "

"Mau ngapain ke rumah kamu malam-malam?"

"Enggak tahu gak jelas aneh gitu" dusta Nagit, ia malas membahas perihal tadi.

"Eh mbak pergi jam berapa? Ntar Nagit ikut anter!!" tanya Nagit dengan antusias.

Kalila tersenyum "Pergi ke Jakarta dulu malem, soal nya pesawat mbak subuh berangkat nya!!"

"Oke ntar Nagit anter sampai bandara!!"

***

Sudah satu minggu di hitung dari Pak Arjuna datang ke rumah nya untuk melamar, ucapan Pak Arjuna benar. Dia benar-benar pergi, Nagita sama sekali tidak melihat batang hidung nya. Bahkan Pak Arjuna di gantikan oleh dosen baru yang lebih tua dan tidak sedap di pandang, itu membuat Amin dan mahasiswa penggemar Pak Arjuna kecewa.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang