44 - Saingan Baru

5.7K 393 18
                                    

Halooow apa kabar kalian!!!

Btw ini tampilan wattpad berubah yah, jadi gimanaaa gt!! tapi aku sih lebih suka yang dulu. Kayak kamu yang berubah tapi aku lebih suka kamu yang dulu eaakk, kalo menurut kalian gimana nih?

Mau kasih bocoran ah, mau tau apa?

Baca dulu part ini gaes!! Enjoy dan Selamat ulang tahun untuk kalian yang lahir di tahun kabisat, tahun depan ada kok tanggal 29 februari. 

.

.

.

.

.

"Mas Satya!!!" panggil seorang perempuan yang sekarang sudah berada di hadapan mereka.

Duh ini cewek siapa nya Abi sih, pake cantik segala lagi batin Nagit.

"Ya" sahut Abi.

Setelah itu Abi bangkit berdiri menghampiri perempuan itu dan mengobrol dengan akrab. Naufal mengambil bola basket nya yang menggelinding ke tengah lapangan, Sarah mendekati Nagit lalu menepuk pundak Nagit pelan.

Nagit melihat kearah Sarah yang nampak iba kepada nya, sebenarnya Nagit sedih lihat nya, terima kasih kepada sahabat baik nya Sarah yang sudah ada di sisi nya untuk menguatkan dan menahan Nagit untuk tidak bertanya kepada sesosok perempuan itu yang nampak mepet-mepet ke tubuh Abi.

Perempuan itu suka sama Abi, Nagit dan Sarah bisa lihat dengan jelas tingkah caper nya.

"Cih sok anggun!" gerutu Sarah dan Nagit bersamaan.

Melihat tawa perempuan itu yang dibuat semerdu mungkin, bagi Sarah dan Nagit suara nya itu hanya mirip kentut seekor babi. Jahat? Bodo amat.

"Nau gue balik dulu ya!!" Abi berpamitan pada Naufal.

"Yoi!!"

Perempuan itu melirik Sarah dan Nagit dengan sinis. Wah cari gara-gara nih, seketika Nagit benar-benar pengen nyeruduk itu perempuan yang memakai rok pensil sejengkal di atas lutut, begitu pula Sarah yang ingin melayangkan cakaran tajam kuku-kuku nya yang kemarin lusa di menipedi itu ke wajah perempuan sok cantik itu.

Abi dan perempuan itu jalan duluan meninggalkan Sarah dan Nagit juga Naufal.

"Ayo pulang sista!!" ujar Naufal.

Naufal merangkul Sarah dan Nagit, bagi Naufal Sarah itu sudah ia anggap seperti Adik kandung nya, anggap saja kembaran Nagit. Karena zaman dulu itu, Sarah sama Nagit kemana-mana selalu bersama dan selalu kompak bagai upin dan ipin yang sedang mengejar rembo yang selalu mencuri sendal yang hanya sebelah nya saja.

"Kak Nau, Nagit ke rumah aku dulu ya!!" pinta Sarah.

Naufal diam sejenak lalu melirik Nagit yang mengangguk "Oke silahkan!!"

Sarah pun menarik Nagit setelah rangkulan Naufal terlepas.

"Kak Nau pulang dulu ya!!"

Naufal pun berbelok ke kiri menuju rumah nya sedangkan Sarah dan Nagit berbelok ke kanan menuju rumah Sarah.

"Ingat! Gue cuma setuju lo yang jadi Kakak ipar gue" ucap Sarah sambil menggandeng Nagit.

Nagit terharu mendengar nya, hal itu menjadikan Nagit yang asal nya pesimis menjadi optimis. Semangat Nagita!! Kamu pasti bisa, kalo gak bisa coba ulangi lagi sampai bisa.

***

Mereka berdua masuk ke rumah dari pintu samping yang akan langsung terhubung ke dapur, disana Bunda Runa sedang membuat minuman. Sarah yang tahu minuman tersebut untuk siapa karena tak ada tamu selain perempuan tadi langsung mendekati Ibu nya.

Miss SomplakWhere stories live. Discover now