34 - Sendiri

5.5K 351 4
                                    

Mau kasih info dikit nih, part selanjutnya bakal pake POV nya Nagit, terus terus bakal ada.....

Siapa hayo!!!!

Cus baca dulu yang ini, baca nya sambil melek ya jangan sambil merem ntar gelap.

Vote dulu sebelum baca,Nagit maksa lagi nih!!

.
.
.

Semua menyayangkan sikap Eyang Sri, setelah Herdi dan keluarga menampakkan diri tak lama mereka langsung kembali pulang. Eyang Sri hanya terdiam kaku di tempat , tatapan kecewa datang dari dua anak nya yang lain Hardi dan Hilman. Hanya karena sebuah rasa tak terima, Eyang Sri mengusir anaknya sendiri, anak kandung nya hanya  karena menentang keputusan nya.

"Ini kedua kali nya Hardi kecewa sama Ibuk!"

Ucap Hardi lalu pergi meninggalkan nya, ucapan dan tatapan itu seolah menyayat hati nya. Gara-gara perbuatan nya itu anak-anak dan cucu nya menjauh, Eyang Sri sudah membatalkan perjodohan Nagita dengan siapapun itu. Awal nya Bram tak terima dengan keputusan itu, tapi Eyang Sri langsung memarahi nya sehingga Bram takut dan setuju.

***

Semua sudah turun dari mobil, Hardi menatap sejenak Nagita yang tak berniat keluar dari mobil. "Kamu mau Papa kunciin?"

"Eh eng-gak Nagit lagi cari sesuatu  yang tadi jatoh dulu, ntar Nagit yang kunciin mobil"

"Oke"

Hardi keluar meninggalkan Nagita yang sedang menghindari seseorang, orang itu ada di teras rumah nya. Nagita mendengar orang tua nya menyapa Sarah, percakapan mereka tentu masih terdengar oleh Nagit.

Seperti nya Rissa memberi tahu keberadaan Nagit sehingga Sarah menoleh ke arah mobil. Buru-buru Nagit menunduk agar tidak terlihat, dengan perlahan Nagit mengangkat kepala nya, ternyata mereka sudah masuk ke dalam rumah. Ia pun turun dari mobil dan berjalan perlahan keluar dari pekarangan rumah nya, kebetulan mata nya melihat Mas Arya yang hendak masuk ke rumah, Nagit langsung berlari menghampiri.

"Mas Arya!!"

"Ya? Oh hai Nagita ada apa?" tanya Mas Arya.

"Nagit boleh mampir bentar gak? Sebentar kok Mas beneran, eh Nagit numpang pipis wc di rumah mampet semua! Boleh ya Mas!?"

"Iya ayo masuk"

Mas Arya menunjuk toilet dekat dapur kepada Nagit, dengan gaya kebelet pipis Nagit buru-buru masuk ke dalam toilet. Ia duduk di atas kloset sambil melihat-lihat toilet yang seluruh nya berwarna putih dan bersih.

"Aduh itu Sarah bakal lama gak ya di rumah?"

Nagita bergumam sendiri, menatap langit-langit lalu mata nya melihat cicak-cicak di dinding yang terang-terangan merayap. Nagit akan berlama-lama di sini bersama cicak yang buntut nya goyang - goyang.

Pintu di ketuk "Nagitaa masih lama?" tanya Mas Arya.

"Mas, Nagit numpang eek ya sekalian!!"

"Iya iya boleh"

Biar meyakinkan Mas Arya, jadi Nagit berbohong pura-pura ikut eek. Bosan juga tiga puluh menit liatin kegiatan cicak yang cuma itu-itu aja, gaada variasi banget itu goyangan. Nagita pun keluar dari toilet, di dapur terlihat Mas Arya sedang memasak sesuatu. Kalau di lihat-lihat Mas Arya itu oke loh, tampan, mapan, masih muda, bisa masak, bisa ngurus anak, Ini Nagit jadi penasaran mantan istri nya kenapa nyeraiin pria macam Mas Arya yang suamiable gitu.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang