23 - Bertemu

5.2K 329 0
                                    

"Viana!!" gumam Verrel pelan.

Verrel yakin itu dia, ia tidak salah lihat dan penglihatan nya masih normal. Ternyata ucapan Nagita benar, dia berhasil menemukan wanita yang Verrel cari-cari.

Akibat kebodohan nya, Viana pergi meninggalkan nya. Sudah ia mencoba mencari kemana-mana namun nihil , bahkan orang tua Viana juga tidak tahu kemana pergi nya. Secepat kilat Verrel membereskan laptop nya lalu bergegas keluar dari kedai, Verrel pun melajukan mobil nya saat di lihat Viana dan seorang anak masuk ke dalam angkot.

Hati Verrel berdebar, ia yakin anak yang bersama Viana adalah anak nya seperti yang di beritahukan Nagita. Angkot berhenti di depan sebuah gang, Viana dan anak nya turun lalu masuk ke dalam gang. Verrel mendesah kesal, ia harus mencari parkiran untuk mobil nya, sedikit susah juga kalau ia parkir sembarangan di pinggir jalan bisa-bisa mobil nya di bawa petugas ketertiban.

Ingat kan Verrel lain kali ia harus menggunakan motor dari pada mobil untuk mengikuti Viana.

Tak menyerah keesokan hari nya Verrel kembali ke gang itu, ia bahkan tidak membawa kendaraan sama sekali, dirinya menggunakan ojek online. Wira dan Ana sedikit bingung dengan tingkah putra nya, yang di hari minggu pagi ini sudah pergi keluar padahal biasa nya di hari libur atau minggu Verrel menyibukkan diri nya di ruangan gym atau memilih tidur seharian.

Wira juga tahu bahwa hampir seminggu ini anak nya tidak ke kantor , tapi Verrel masih bertanggung jawab mengerjakan pekerjaan nya walau selalu absen saat ada rapat. Pertanyaan Wira dan Ana adalah kemana Verrel selama hampir seminggu ini ?

Seminggu setelah acara pertunangan yang batal, Eyang Sri terus meminta maaf kepada mereka. Sebenarnya baik Wira maupun Ana tidak memaksa Verrel kalau Verrel sudah memiliki calon sendiri, tapi karena Verrel tidak memiliki calon dan orang tua Wira berjanji akan menjodohkan cucu nya dengan cucu Eyang Sri, ya mereka mencoba menjalankan amanat tersebut.

Wira dan Ana pun sempat mengusulkan untuk membatalkan nya saja, melihat Nagita yang kabur dari acara pertunangan nya tentu Nagita enggan melakukan perjodohan ini. Tapi Eyang Sri bersikukuh menikah kan mereka, Wira dan Ana hanya berharap anak nya mendapat jodoh yang terbaik.

Verrel pun memasuki gang tersebut , gang ini cukup bersih dan terawat, hati Verrel sedikit tenang tahu anak nya dan wanita yang di cintai nya tinggal di lingkungan ini. Mata Verrel menyisir rumah-rumah kecil yang berdempetan, dimana kah gerangan tempat tinggal mereka, hanya ada satu rumah yang terbuka, seorang Ibu-ibu berperawakan gendut yang sedang memakai sepatu olahraga seperti nya Ibu itu akan pergi senam.

Ragu-ragu Verrel mendekati Ibu tersebut tapi saat langkah nya semakin dekat "Shit!!" kaki Verrel menginjak kotoran kucing .

"Sial " kesal Verrel.

Tak ada pilihan lain, Verrel pun kembali pulang ke rumah. Sepatu nya benar-benar bau dan ia sangat tidak nyaman. Besok Verrel akan melanjut kan pencarian nya.

Senin...

Verrel sudah berada di sebrang gang dari jam tujuh pagi dan satu jam sudah berlalu, dari tadi ia hanya diam di atas motor mengamati jalanan, tiba-tiba mata nya menangkan seorang wanita dan anak-anak yang berjalan dari ujung gang. Tak salah lagi itu adalah Viana dan anak nya, Verrel pun kembali memasang helm full face agar wajah tampan nya tak terlihat .

Verrel tidak mau langsung menampakkan wajah nya di depan Viana, ia harus mencari waktu yang tepat. Kalau Verrel menampakkan wajah nya sekarang, ia takut Viana dan anak nya akan pergi ke tempat lain dimana ia akan sulit untuk menemukan mereka lagi. Dan Verrel tidak mau itu terjadi, menemui mereka saja sekarang butuh waktu 4 tahun lama nya, Itu pun Verrel di beritahu oleh Nagita.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang