Epilog

4.3K 220 14
                                    

Happy reading❤

.
.
.
.
.

Seharian ini seorang Nagita terus menampakkan senyumnya, apakah gigi nya tidak kering? Entahlah yang penting Nagit bahagia.

Sembari menunggu kepulangan suaminya, Nagit kali ini memasak sesuatu yang sangat spesial. Dari appetizer, main course sampai dessert yang terlihat sangat menggoda lidah itu dibuat dengan penuh cinta oleh Nagit untuk Abi. Ingatlah! Nagit yang dulu bukan lah yang sekarang, masakan Nagit patut di acungi empat jempol.

Nagit tersenyum sendiri sambil menghias tart coklat mini nya, ia tak sabar untuk melihat reaksi Abi mencicipi semua makanan buatan nya.

Abi perlahan menghampiri Nagit yang sibuk membelakanginya, tumben Nagit tidak menyambutnya di pintu. Setelah Abi berada persis dibelakang Nagit, ia sedikit bisa melihat rona bahagia di wajah Nagit. Abi ikut tersenyum lalu memeluk Nagit dari belakang, "Lagi apa?" bisik Abi.

Nagit berjengit kaget saat seseorang memeluk nya dari belakang dan berbisik tepat di telinga nya. Demi spongebob yang selalu awet muda, jantung Nagit berdetak sangat kencang saat ini.

Segera Nagit menetralkan kekagetannya dan tersenyum manis menatap Abi, "Lagi buat makanan buat Mas Abi" dengan nada manja Nagit berucap.

Abi menggelengkan kepalanya ketika melihat istrinya, siapa lagi kalo bukan Nagita yang sedang senyum-senyum sendiri di pantry. Astaga hampir saja Abi ingin berucap g*la, tapi ia urungkan. Karena bagaimanapun Nagita adalah istrinya.

Terlihat sedikit kepulan asap dan bau gosong, Abi yakin Nagit saat ini sedang tak fokus memasak. Buru-buru Abi menghampiri kompor dan mematikannya, ia melihat Nagit yang masih tersenyum sendiri, tobat-tobat kenapa Nagit seperti ini?

Abi melambaikan tangannya didepan wajah Nagit, oke masih belum sadar juga. "Nagita" suaranya masih lebut, "Nagita!" mulai naik satu oktaf, "Nagita!!!" masih belum juga. Abi pun memegang bahu Nagit dan mengguncang dengan keras karena Abi yakin kalo pelan masih belum berefek sama sekali. Dan terbukti, Nagit mengerjapkan matanya lalu menatap Abi bingung "Loh kok, Mas Abi udah pulang?"

"Nagit lagi ma-sak loh!" lanjut Nagit sambil matanya mengarah ke wajan yang isinya sudah gosong.

"Ini hari libur kalo kamu lupa" terang Abi.

Nagit malah cengegesan, "Kok Nagit bisa lupa sih! Emang nya Nagit kenapa ya tadi bisa ini masakan sampe gosong?" tanya Nagit dengan polos, Abi mendengus, kalo bukan istrinya sudah Abi masukan ke kardus dan di kirim ke panti.

Melihat Abi yang tak menjawab, Nagit menggoyang-goyangkan lengan Abi. "Serius Nagit gatau!!!"

"Gak usah di pikirin" emang Nagit kalo ngelamun keterlaluan, sampai seperti ia lupa ingatan.

"Tapi ini kita masa makan makanan gosong sih!" keluh Nagit.

Abi memeluk Nagit, "Kita pesan aja" Nagit mengangguk sambil tersenyum lalu mencium pipi Abi.

***

Siapa yang tak bahagia ketika cintanya berbalas? Ada yang malah sedih? Kesal? Atau marah? Oke, mungkin mereka yang seperti itu tandanya kurang waras kalo begitu.

Lihat saja Nagita, setelah ucapan Abi dua hari yang lalu di roftop , hari-hari Nagit rasanya berkali-kali lipat lebih cerah. Rasanya Nagit ingin keluar lewat jendela dan menatap sekeliling sambil bernyanyi 'is the best day ever' setiap saat.

Abi seolah-olah mengisi seluruh ruang yang ada diotaknya.

Aku lagi makan.. ku ingat Abi.

Miss SomplakWo Geschichten leben. Entdecke jetzt