4. Nova

3.3K 700 202
                                    

Ledakan sekecil apapun tetap saja membuat kehancuran

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ledakan sekecil apapun tetap saja membuat kehancuran.

***

Hingga langit menjadi malam, keberadaan Semesta Raya masih belum diketahui. Orion sudah nyaris frustasi, semua yang dia hubungi tidak membantu sama sekali. Sebenarnya ia akan melaporkan ke polisi, tapi mengingat titah Om Alam untuk senantiasa menjaga Raya tanpa melibatkan banyak orang membuatnya urung langkah.

Geotopia sudah nyaris sepi, maklum saja pukul 5 sore begini siswa akan pulang untuk bersiap berangkat lagi pada pukul 7 malam nanti. Club belajar. Cukup menjelaskan anggapan bahwa Geotopia tidak pernah tidur, kan?

"Orion?" Sebuah suara mengait atensi pria berwajah frustasi itu. Mata Orion mengernyit, si pemilik suara yang ia hindari interaksinya telah duduk nyaman di sampingnya.

Rambut coklat panjang dengan wajah seputih salju nan angkuh ala bangsawannya membuat siapa pun tahu siapa gadis ini.

"Aku sedang sibuk, jangan menambah masalah," ketus Orion begitu saja. Matanya sama sekali tidak tertarik menatap wajah agung di sampingnya.

"Woah tenanglah Tuan muda!" Gadis itu terkekeh pelan.

"Gadismu itu baik-baik saja kok. Percaya deh." Kali ini Orion menoleh. Menatap tajam sosok yang malah tersenyum tipis padanya.

"Maksudmu?"

Si gadis mengangkat kedua tanganya.

"Aku teman sekelasnya kalau kamu lupa. Jadi, tentu saja aku tahu sedikit banyak tentangnya hari ini."

"Sebenarnya aku mau membantu, tapi responmu jelek sekali. Jadi, nggak jadi deh. Aku mau pulang aja, ada club belajar juga nanti malam." Gadis itu tersenyum licik kemudian berdiri, bersiap pergi.

Orion menggeram dalam duduknya, sebelum gadis itu pergi ia sempat menahan tangannya.

"Cukup Meridies, hentikan permainanmu dan--"

"Bukan begitu cara meminta tolong Tuan Muda Rasi," potong gadis itu dengan membalik badan menatap si pemilik netra legam yang tengah menatap balik dengan tajam.

Orion melepas genggamannya. Berdiri berhadapan dengan gadis Meridies yang nampak angkuh di depannya.

"Gunakan kalimat ini Rasi Bintang Orion, 'Aquila Meridies yang baik, bisa bantu aku menemukan gadisku?' Atau kamu bisa gunakan kalimat 'Bisa bantu aku menemukan Semesta Raya, Sayang?' kupikir itu kalimat yang jauh lebih baik dan enak didengar telinga."

Orion mendecih, gadis di depannya ini memang membuat muak.

Orion mendesah berat, tangannya mengepal keras sekali.

"Baiklah Meridies--"

"Nggak Orion, panggil aku Aquila." Aquila memotong cepat. Jari telunjuknya terangkat di depan wajah dingin Orion sambil bergerak ke kanan dan kiri.

Geotopia Onde histórias criam vida. Descubra agora