6. Supernova dan Black Hole

2.6K 608 151
                                    

Tidak peduli seberapa kuat dia menghancurkan diri dan seluruh alam raya, aku akan tetap berada disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak peduli seberapa kuat dia menghancurkan diri dan seluruh alam raya, aku akan tetap berada disana. Di dekatnya. Karena aku tahu, hidup dan mati amat tipis batasnya.

Rasi Bintang Orion

***

Terbangun dalam kegelapan dan hampa membuat gadis berkulit pucat itu ketakutan. Nafasnya berderu seperti berkejaran dengan waktu. Susah payah meraup cahaya di sekitar, matanya mendadak buta arah. Ia berjalan limbung. Mencari-cari sesuatu di nakas hingga barang-barang di sana berjatuhan karenanya.

Mimpi itu lagi.

Tidak-tidak, Raya tidak bisa mengendalikan diri. Di tempatnya kini sepi. Tidak ada siapapun yang bisa dimintai tolong. Lalu perlahan kesadarannya disedot. Lamat-lamat telinganya dapat mendengar bisikan suaranya sendiri.

"Dasar lemah, itu sebabnya biar aku saja yang ambil alih"

Tidak jangan, kumohon. Tidak!

"Ayah dan kakek perlu diberi pelajaran. Mereka sudah membuat hidup kita hancur."

Nggak!

"Maaf tapi, anak yang lemah harus digantikan dengan anak yang kuat biar tidak menghambat."

Hentikan kegilaanmu!

"Aku? Gila? Maksudnya kita? Hahaha, kamu istirahat saja. Aku akan bereskan semuanya."

Kamu terlalu meragukanku, Esta.

***

Samudera tengah men-drible bola dengan gerakan lincah. Berkali-kali berhasil berkelit ketika bola nyaris direbut lawan. Hampir mendekati ring, ia mempercepat gerakan. Sedikit melompat saat tangannya mendorong kulit bundar itu dengan anggun.

3 poin untuk tim Samudera!

Suara jejeritan cewek-cewek yang menonton aksi keren Samudera terdengar seperti decitan tikus. Berisik. Tak ayal membuat Samudera jadi lelah sendiri. Andai saja telinga ada tombol on off nya. Pasti akan membantu sekali.

"Gerakan lo bagus banget, Sam!" puji cowok berbadan atletis dengan kulit kecoklatan.

Samudera mengangkat bahu enteng. tidak mengelak fakta bahwa dia memang hebat.

Cowok yang kini berjalan ke pinggir lapangan itu mengambil dua botol air mineral. Melempar salah satunya pada Samudera yang langsung ditangkap tanpa banyak mengeluarkan tenaga.

Keduanya duduk di pinggir lapangan, berteduh di bawah pohon mangga sambil menimum air mineral masing-masing sekali teguk.

"Kamu seriusan nggak mau gabung tim basket kita?" tanya cowok itu untuk kesekian kali, dan untuk kesekian kali pula Samudera menggeleng cepat, tanpa perlu repot-repot berpikir.

Geotopia Where stories live. Discover now