EPILOG : FINALE

2.8K 414 213
                                    

Pada akhirnya, semua pulang ke rumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya, semua pulang ke rumah masing-masing.

***

Bagi Muara, hari itu adalah malapetaka paling mengerikan yang ia alami selama hidup. Geotopia porak-poranda, gedung Khay rata dengan tanah, dan orang-orang berlari ketakutan sementara sisanya terinjak-injak. Ia tidak pernah menyangka, bahwa kehidupan akan menjadi begitu menakutkan.

Dia dilepaskan Lintang sebelum cowok itu menekan remot untuk membuka pintu Geotopia, setelahnya ia menghilang bersama ledakan ketiga yang paling dahsyat. Dentuman itu memecahkan kaca ruangan, membuat getaran luar biasa sampai Muara limbung ketika berusaha keluar kelas. Lalu teriakan menyusul, panggilan-panggilan asing membuat telinganya sibuk memilah mana yang bisa didengarkan. Segalanya menjadi runyam dalam kondisi mencekam, sebelum raungan sirine dan tim gegana mencapai Geotopia. Lantas seperti dihantam di kepala, Muara mengenali salah satu jasad dalam kantong jenazah dengan ratapan yang menyakitkan.

Tidak mungkin.
Ia baru saja melihatnya hari ini, mereka baru saja bicara beberapa saat sebelumnya.

"Jasad salah satu pelaku, dia ditemukan bunuh diri di dekat lokasi ledakan," Seorang polisi menjelaskan dengan cepat, lantas kantong itu ditutup rapat dan ambulan berlalu meninggaIkan Muara yang jatuh terduduk di pelataran.

Seorang petugas medis memapah Muara menuju titik kumpul para korban, ia diberi minum kendati mulutnya bergetar penuh duka.

"Lintang...." pilunya, ia memeluk dirinya sendiri, terisak.

Sementara itu, hantaman lain membuatnya hampir limbung ketika regu penyelamat meneriakkan bahwa ada orang yang terjebak di reruntuhan. Samudera tak ada di antara korban yang selamat.

"MASIH ADA YANG TERJEBAK!"

"MASIH BERNAFAS!"

"JANGAN GUNAKAN ALAT BERAT, MEREKA MASIH HIDUP!"

"LINGGIS!"

Teriakan-teriakan itu menggema di dinding telinga Muara, kendati tak tahu siapa yang dimaksud mereka. Dalam duka, ia merapal doa agar Tuhan menyelamatkan Samudera. Atau setidaknya buat cowok itu berada di tempat lain, masih bernafas, dan akan segera menemuinya.

Lantas 2 jam kemudian, jasad lain ditemukan. Mereka memasukkannya ke dalam kantong jenazah untuk dimasukan ke dalam ambulan. Muara memejamkan mata, berharap setidaknya hari ini hanya khayalan belaka. Kemudian, dalam sekon berikutnya, tubuh gadis itu ambruk tak sadarkan diri. Yang dilihatnya hari ini teramat berat untuk dijalani.

***

5 tahun setelahnya.

"Masih nggak mau ngomong sama gue nih?" Samudera meraih tangan gadis yang memunggunginya sejak ia memasuki ruangan, mengusapnya penuh afeksi dan sayang. Ada helaan panjang ketika si gadis menggeleng, tapi meski begitu, Samudera bukan orang yang mudah menyerah. Tidak setelah semua yang terjadi, tidak setelah ia nyaris kehilangan dia dan mati.

Geotopia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang