13. Bintang Utama

1.8K 479 152
                                    

Antara aku dan kamu, salah satu dari kita harus mengalah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Antara aku dan kamu, salah satu dari kita harus mengalah

***

Jangan tanya bagaimana kabar hati Muara setelah mendengar dari mulut Samudera sendiri bahwa cewek yang cantiknya melebihi manusia itu adalah pacarnya. Bukannya apa-apa tapi selama bertahun-tahun mengenal Samudera, hanya Muara satu-satunya cewek yang diakui Samudera sebagai teman. Lalu setelah 9 bulan tidak bertemu tiba-tiba saja cowok ini bilang dia sudah punya pacar. Kenapa tiba-tiba?

Lagian bisa-bisanya Muara tidak sadar secara cewek itu ada dimanapun Samudera berada. Ya meski mukanya datar-datar saja ketika Muara menangis dan nyaris memeluk Samudera, tapi tetap saja tidak baik berlaku manja pada pacar orang. Muara meski pengin banget, malas nurunin derajat jadi spesies pelakor. Jadilah saat ini, meski berat, Muara memaksakan tersenyum garis miring menyengir ala dia biasanya.

"Wah kenalin ke Muara Sam!"

Samudera tersenyum miring, melirik Raya yang nampak sekali tidak ingin diganggu. Cewek itu mendengus, merasakan hawa dirinya akan ditanya-tanya oleh teman Samudera yang jelas terlihat banyak bicara.

"Kenalin, ini Raya. Raya, ini Muara. " Samudera berbasa-basi memperkenalkan keduanya. Padahal sejujurnya dia malas banget. Tapi melihat raut muka Muara yang kepo berat dan Raya yang seperti ingin pindah dunia nampak menarik untuk diladeni. Diam-diam Samudera tertawa melihat kejengahan di wajah Raya.

Raya melirik tidak tertarik pada tangan Muara yang terulur padanya. Mendengus pelan kemudian menyambut ogah-ogahan.

"Raya," ucapnya singkat.

"Aku Muara!" Muara membalas bersemangat. Tapi kemudian menyengir melihat respon dingin cewek di depannya. Mendadak ia merasa takut. Apa Raya jadi marah pada Muara karena dia bermanja-manja pada pacarnya ya?

Tapi sebelum sempat bertanya lebih jauh, cewek berwajah dingin itu berdiri. Diikuti Samudera yang nampak sekali begitu memperhatikannya. Muara jadi makin nelangsa dibuatnya.

"Aku ada urusan dengan kepala sekolah, soal olimpiade. Nggak usah ikut," tolak Raya pada Samudera yang sudah menggandeng tangannya. Namun tentu saja dibalas gelengan, Samudera bukan orang yang mau menerima penolakan.

"Jangan keras kepala, temanmu butuh kamu dan aku butuh ngurus urusanku. Aku nggak bakal ke mana-mana." Mendengar penjelasan Raya begitu membuat hati Samudera melunak. Entah kenapa dia bisa merasakan hawa dingin Raya berangsur menghilang. Cewek ini bersungguh-sungguh dalam ucapannya.

Samudera mengangguk, meraih helaian anak rambut Raya yang menutupi wajah cewek itu dan menyampirkannya ke belakang telinga. Membuat Raya terkesiap karena mendapat perlakuan manis yang asing baginya secara tiba-tiba. Bahkan ketika Orion mencium keningnya, hatinya tidak terpengaruh sehebat ini.

"Hati-hati."

Raya menghela napas sebentar. berjalan ke arah pintu lalu menempel sidik jari di sana agar terbuka.

Geotopia Where stories live. Discover now