18. Another Supernova

1.8K 454 204
                                    

Detonator bom waktu itu telah kembali pada pemiliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Detonator bom waktu itu telah kembali pada pemiliknya. Tinggal menunggu waktu ia diledakkan.

***

Januari telah berganti bulan dengan sang adik tapi Samudera masih tertahan dengan segala pernik rentetan kejadian yang membuat umurnya makin tersedot habis. Sudahlah dia pernah mati, umurnya malah semakin dikurangi dengah serangan masalah tiada henti.

Sementara itu Samudera menahan diri untuk tidak menyinggung masalahnya dengan Langit Utara meski pria itu jelas sudah mengerti sebenarnya, hanya memilih menunggu Samudera yang mulai bicara.

Kecelakaan yang dialami Samudera 10 bulan lalu adalah kecelakaan fatal. Samudera yang sedang berlari dari kejaran seseorang ditabrak mobil lain dari arah pertigaan jalan, padahal seingatnya lampu lalu lintas berwarna hijau waktu itu. Jadi jelas bukan dia yang salah.

Samudera hanya mampu mengingat sekelebat kejadian sebelum dirinya dibawa ke alam lain, antara hidup dan mati. Yang jelas, ketika sudah stabil dan sadar dari koma, ia didatangi polisi untuk dimintai keterangan dan membuat laporan. Hanya laporan singkat yang ditambah keterangan polisi bahwa sebuah mobil SUV menabraknya ketika sedang berjalan--Samudera ingat benar mobil yang menabraknya adalah BMW hitam--dan Langit Utara yang selalu menatapnya dengan senyum culas.

Dokter Gia memberitahukan adanya cedera parah di kepala yang memungkinkan terganggunya ingatan Samudera pada polisi. Mungkin itu sebabnya laporannya belum pernah diproses?

Padahal, Samudera berkata yang sebenarnya. Entah ia harus mengumpat atau berterima kasih pada Dokter Gia, karena setelah itu polisi tidak pernah datang lagi dan membuat kepalanya nyeri hebat akibat ditanya-tanya. Tapi disisi lain, kasusnya jadi tidak berjalan. Tertahan begitu saja.

Ucapan Aquila kemarin diam-diam telah membantunya mengisi kepingan puzzle yang hilang. Sudah menjadi hal yang pasti bahwa semua ini tidak lepas dari campur tangan Langit Utara. Manusia setengah setan itu benar-benar ya.

Rumah sakit yang merawatnya hanya menjelaskan bahwa dia datang dengan ambulance dalam kondisi kritis. Pendarahan hebat di kepala, paru-paru, dan retak di beberapa bagian tulang, utamanya tulang rusuk dan bahu. Cukup mengejutkan memang dia bisa bertahan dan selamat, sampai akhirnya kembali ke Staff of Aesculapius Hospital atau yang biasa disebut orang-orang sebagai SOAH-tempat Samudera berjuang untuk hidup 7 bulan lalu sekaligus tempat Raya dirawat sekarang--sebagai pengunjung. Maka jangan heran ketika ada perawat yang tidak sengaja bertemu dengannya, ia akan tiba-tiba dipeluk dengan penuh kerinduan. Satu hal yang membuat pasien dan pengunjung lain menatap heran.

"Ya Allah nak, sehat kamu ya?"

Seperti saat ini. Seorang juru masak kantin SOAH yang Samudera kenali bernama Bi Riris, nampak terkejut dan haru melihat anak laki-laki yang dulu ke mana-mana harus didorong dengan kursi roda itu, telah berjalan di atas kakinya sendiri.

Geotopia Where stories live. Discover now