29. Parafrase Bintang Mati

1.2K 348 58
                                    

Beberapa hal, perlu dilepaskan agar tidak terlalu menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hal, perlu dilepaskan agar tidak terlalu menyakitkan.

***

Malam sebelum festival yang akan digelar lusa, Samudera nyaris saja mengumpat ketika mentor pianonya menghubunginya ketika ia sedang mencari pembunuh temannya.

Samudera lupa bahwa ia adalah salah satu pengisi acara. Setelah tragedi demi tragedi yang terjadi, apa yang kamu harapkan dari cowok berambut abu yang nyaris kehilangan kewarasannya?

Kekesalannya mencapai ubun-ubun ketika ponselnya berbunyi menandakan adanya panggilan masuk dari orang yang ia sebut manusia terlalu pintar setengah idiot bernama Andromeda. Ketua OSIS SMA Geotopia. Dia berbicara singkat yang kira-kira menitahkan Samudera untuk :

Buka line mu bodoh, kau bukan presiden Namkanda.

Yang kemudian membuat Samudera nyaris menjambak rambut ketika menerima serangan pesan beruntun ketika ia membuka aplikasi hijau yang telah dia bisukan.

31 pesan masuk dari entah siapa yang bernama Mega.

Dan 3 pesan dari....uhm, Aquila--hari ini?

Aquila:
Aku dalam masalah.

Aquila:
Daftar itu, ada bersama Lintang. Daftar yang sama dengan yang dipegang Hydra.

Aquila:
Aku bakal bicara dengannya nanti untuk memastikan, apapun yang terjadi, look for him.

Samudera menelan onigiri yang sempat ia beli saat pulang sekolah. Ia tidak sempat makan siang karena langsung ke rumah Langit Utara untuk memberikan sampel darah yang ia temukan. Waktu menunjukkan pukul 7 malam, sementara Tante Meta sedang sift malam.

Ponselnya berdering pelan, di layar tertera nama Muara yang membuat Samudera mengernyit heran. Meski ia tahu Muara dulu sangat menempel padanya, gadis itu jarang menelfon tanpa memberitahu lewat pesan lebih dulu.

Samudera mengangkat telfon itu perlahan. "Ada apa?" tanyanya begitu saja.

Gadis di balik ponselnya tidak langsung menjawab. Ia diam beberapa lama sampai Samudera mengulang pertanyaan.

"Ada masalah apa?"

"Maaf, aku... Mengganggu ya?"

Samudera menggeleng,"Nggak, ada apa?"

"Aku, nggak tau apakah bilang ke kamu adalah hal yang tepat, tapi," suaranya terputus, membuat Samudera memusatkan atensi. Tidak biasanya Muara seperti ini.

"Hari ini, Lintang bilang ia sakit. Tapi nggak ngasih tau aku sakit apa, jadi dia pulang duluan."

"Terus?"

Geotopia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang