Prolog

681K 33.1K 3.8K
                                    

Ini hanya kisah fiksi tokoh, tempat atau sifat hanyalah karangan author semata merasa janggal berarti kalian baper kepanjangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini hanya kisah fiksi tokoh, tempat atau sifat hanyalah karangan author semata merasa janggal berarti kalian baper kepanjangan. Jangan lupa tinggalkan jejak Coment dan vote atau cerita ini akan di hapus... Wkwkwkwk *ketawajahat

Love dulu buat part ini ♥️

Aku berniat Repost jadi tolong kerja samanya buat ramein. Kalau rame antusias kalian aku bakal repost sampe tamat tapi versi Wattpad yang novel beda isinya wkwkk..

Di novel cetak ada 20 bab extra Chapter.

Semoga kalian suka ya....

****

Terkadang kita butuh sebuah moment agar hidup kita terasa lebih berarti. Allah selalu menyiapkan hal itu tanpa kita sadari. Mungkin bukan moment yang kita inginkan namun moment yang membuat kita bahagia dari apa yang kita inginkan sebelumnya.....
.
.
.

Malam terasa sepi ketika motor yang Afiqah dan Dhea naiki melaju di jalan raya. Mereka habis nonton bioskop di Hartono Mall solo yang letaknya jauh dari rumah mereka yang berada di Sukoharjo pinggiran. Mereka pulang agak larut malam karena tadi mereka sekalian mampir ke toko buku. Beli buku latihan soal-soal Ujian Nasional.

Afiqah melihat sekeliling jalan raya yang temaram. Bahkan tak ada satupun kendaraan yang terlihat. Kemudian ia berbisik ke Dhea yang menjalankan motornya, "De aku takut."

"Sama aku juga Fi..." pikiran Afiqah melayang ke berita-berita yang sering membicarakan sering terjadi begal di wilayah ini. Apalagi mereka cuma anak SMA yang tidak bisa apa-apa. Tentu begal akan mudah menyerang mereka.

Motor Dhea tiba-tiba berbelok ke arah kantor polisi yang tak sengaja mereka lewati. Afiqah mengernyit bingung untuk apa Dhea ke kantor polisi. Bahkan disaat mesin motor dimatikan dan sahabatnya memarkirkan motor. Ia masih belum tersadar.

"Kita ngapain kesini de?" Tanya Afiqah bingung.

"Minta anterin pak polisi." Jawab Dhea sambil turun di motor.

"Emang polisinya mau?" Afiqah tidak mengerti dengan apa yang Dhea rencanakan. Baru kali ini ia melakukan hal seperti ini.

"Tugas polisikan melayani masyarakat."

"Memang kamu nggak pernah nyoba?" Afiqah menggeleng.

"Kamu pernah?" Timpal Afiqah.

"Sering." Afiqah menutup mulutnya terkejut dengan kelakuan temannya ini.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Where stories live. Discover now