BAB 1

326K 23K 2.7K
                                    

Yuk sebutkan asal kota kalian!!!

Kangenkan sama Author?

Hayo ngaku

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Ingat ini versi Wattpad ya bukan novel.

*****
Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya untuk kalian (QS. Ghafir: 60)
.
.
.

Afiqah duduk bersandar di kepala ranjang Dhea. Ia sedang izin kepada ibunya jika ia menginap di rumah Dhea. Karena hari sudah terlalu malam tidak memungkinkan ia meminta ayahnya untuk menjemputnya. Ia takut terjadi apa-apa dengan ayahnya di jalan. Lebih baik ia tidur di sini lalu pagi-pagi pulang ke rumah untuk berganti pakaian. Ia tadi juga tidak enak jika meminta Pak polisi yang mengantar mereka untuk mengantarnya sampai rumah karena jaraknya yang sangat jauh. Lagipula ia dan Dhea sudah lama bersahabat dari masuk SMA dan dia sudah akrab dengan keluarga sahabatnya itu.

"Afiqah.." panggil Dhea.

"Iya.." jawab Afiqah sambil menatap Dhea yang ikut berbaring di sampingnya.

"Kamu inget tidak tadi. Nama panjang polisi yang nganterin kita. Namanya Arsena siapa?" Tanya Dhea sambil membuka sesuatu di ponselnya.

"Arsena Anggara Putra."

"Emangnya untuk apa kamu tanya nama itu?"

"Buat stalking-lah di Instagram." Afiqah menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya yang sudah mulai mencari nama itu di akun media sosial tersebut.

"Emang kamu nggak tertarik Fi. Dia ganteng loh kayak Lee Min ho."

"Enggaklah perasaan kan nggak bisa di paksain. Tapi kalau kagum sih iya." Ujar Afiqah.

"Bilang aja kamu udah cinta mati sama Andreas." Pipi Afiqah bersemu mendengar apa yang Dhea katakan. Memang benar ia menyukai Andreas teman sekolahnya. Tapi mereka beda kelas. Pria itu duduk di kelas 12 IPA 5 sedang ia di IPA 3.

"Ngapain sih pake acara stalking?"

"Biarin siapa tahu jodoh." Ucap Dhea asal.

"Liat deh pak polisi tadi keren banget!!!" Dhea menunjukkan foto-foto yang Arsena upload di Instagram. Afiqah menyetujui apa yang Dhea katakan. Pria itu terlihat tampan dan gagah di setiap fotonya. Namun anehnya tidak ada foto bersama keluarganya atau pacarnya. Semua foto di feed-nya hanya seorang diri. Batin Afiqah bertanya apa pria itu hidup sebatang kara. Afiqah menggelengkan kepalanya menghapus bayangan itu. Tidak seharusnya ia memikirkan pak polisi itu. Lagipula tidak mungkinkan ia bisa jadi bagian dari orang itu. Apalagi mengharapkan jadi istrinya pasti mustahil sekali.

"Udah Dhea, kita tidur yukk. Besok kita telat bangun gimana!" Mengingat sekarang sudah pukul 12 malam. Dhea akhirnya menyerah untuk stalking, ia akan lanjutkan besok. Ia mengikut Afiqah tidur dan memejamkan mata sambil menutupi tubuh mereka dengan selimut agar melindungi mereka dari dingin yang menusuk kulit mereka.

****
"Afiqah.." sapa temannya yang tak sengaja berpapasan.

"Iya."

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Where stories live. Discover now