BAB 19

159K 14.2K 872
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

Love dulu buat part ini ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andreas

afiqah

***

LOVE DULU BUAT PART INI

BTW ASAL KALIAN DARI KOTA MANA AJA NIH....

***

"Ada apa?" Tanya Afiqah ketika mengangkat panggilan tersebut.

"Aku rindu sama pacarku yang cantik ini." Balas suara di seberang. Afiqah menghela napas.

"Andreas bukannya kita tidak pernah jadian?" Dari sekian banyak pertanyaan itulah yang terlintas di benak Afiqah. Ia masih ingat jika ia dan Andreas tidak pernah jadian. Mereka hanya sekedar TTM-an saja. Karena ia merasa hubungannya dengan Andreas seperti orang pacaran malah berlebihan. Beda sekali dengan hal-hal manis yang impikan.

Ada jeda di seberang sana sebentar bahkan heluan napas panjang terdengar. Afiqah mengigit bibirnya pelan, ada sedikit rasa bersalah mengatakan itu. Namun semakin kesini ia tidak bisa menerima sisi lain Andreas. Bukan karena ia tidak mau menerima laki-laki itu apa adanya. Andreas lah yang tidak berusaha untuk berubah.

"Kamu benar."

"Apakah kamu sudah tidak menyukaiku lagi?" Tanya Andreas menyadari jika ada yang aneh dengan Afiqah. Gadis itu tidak pernah mempermasalahkan hubungan tapi akhir-akhir ini gadis itu berubah. Apakah gadis itu jatuh cinta dengan pria lain? Pria yang dia lihat kemarin yang bermesraan dengan Afiqah di taman.

Afiqah terdiam pertanyaan Andreas membuat hatinya bertanya. Apakah benar ia sudah tidak mencintai Andreas lagi? Apalagi ketika ia tahu bahwa pria yang dulu pernah ia sukai waktu kecil kini menjadi suaminya. Rasanya hatinya berubah begitu cepat. Debaran itu hanya ada ketika bersama Arsena. Hidupnya terasa bahagia penuh canda dan tawa jika bersama pria itu.

"Afiqah?" Panggil Andreas ketika ia rasa tidak ada jawaban.

"Kita bicarakan lain kali." Hanya itu yang Afiqah ucapkan. Ada hal yang ingin ia pastikan. Mengenai apa yang Andreas katakan. Apa benar hatinya sudah berpaling? Setelah menutup panggilan itu Afiqah melangkah masuk ke dalam rumah. Ia menaruh ponselnya ke dalam tas.

Afiqah mencari sosok Arsena namun ia tidak menemukan pria itu. Bahkan ketika ia menaruh tasnya di kasur batang hidung pria itu tidak terlihat. Afiqah mencari ke sudut dapur ternyata Arsena ada disana sedang memasak. Menyadari hal itu Afiqah merasa malu seharusnya ia yang melakukan hal itu. Pria itu pasti lelah habis bekerja sempat untuk mengurusinya. Pakaian dinasnya juga masih melekat di tubuhnya. Afiqah semakin terharu dengan ketulusan Arsena.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang