BAB 24

162K 14.7K 384
                                    

Suara hati Afiqah 🤗♥️

Jangan lupa follow, vote and Coment cerita aku 💜

Love dulu buat part ini ♥️♥️

****

Orang yang mencintai kita, akan rela terluka untuk kita. Karena mereka tidak bisa melihat orang yang dicintainya terluka.
-
-

Afiqah menuruni anak tangga. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Arsena. Ia pulang cepat karena sekolah baru saja melakukan Ujian Nasional. Biasanya ia akan mengeluh sehabis ujian namun sekarang ia malah bahagia. Semalaman Arsena membantunya belajar dan menyamangatinya bahkan berjanji akan memberikannya hadiah. Seminggu lebih sejak pengungkapan perasaanya itu. Hidupnya berubah menjadi bahagia dengan hal-hal sederhana.

Baru saja ia akan memijak anak tangga terakhir. Ia dikejutkan dengan kehadiran Andreas. Laki-laki itu berdiri di hadapannya dengan tatapan sendu, wajahnya pucat seperti orang sakit. Afiqah menelan ludah menatap Andreas, ia beda sekali dengan Andreas yang terakhir kali ia lihat.

"Kamu menghindariku!" Ujar Andreas.

Afiqah mencoba untuk tidak peduli. Ia sudah berjanji pada Arsena untuk tidak mencoba kembali pada Andreas. Ia sudah mencintai Arsena. Rasanya pada Andreas hanyalah rasa kasihan bukan cinta.

"Permisi, saya harus pulang." Afiqah melangkah melewati Andreas. Namanya bukan Andreas jika menyerah. Pria itu menarik tangan Afiqah tidak membiarkan gadis itu pergi.

"Lepas..." desis Afiqah sambil menatap Andreas tajam.

"Tidak akan, aku tidak akan melepaskan sebelum kita bicara." kekeh Andreas.

Afiqah menarik napas kesal. Kemudian ia akhirnya menyetujui permintaan Andreas. Hanya untuk kali ini saja. Setelah itu ia tidak akan sudi jatuh untuk kesekian kalinya.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?"

"Tidak disini. Aku ingin membicarakan hal ini di tempat lain."

"Disini saja." Tolak Afiqah.

"Aku janji hanya sekali ini saja, tolong." Melihat wajah sendu itu membuat Afiqah lagi-lagi kalah. Ia menyetujui permintaan gila itu. Afiqah menurut ketika Andreas menuntunya ke parkiran. Dalam hati Afiqah berdoa semoga Arsena memahami ini. Hanya untuk sekali saja. Ini terakhir kalinya dan ia tidak akan melakukan lagi. Janji Afiqah pada dirinya sendiri.

****

Afiqah tidak menyangka jika Andreas akan membawanya ke markas pria itu. Jujur Afiqah risih karena banyak sekali anak laki-laki disini. Apalagi tempat ini lebih berantakan dari sebelumnya. Sepertinya mereka habis berpesta bahkan banyak puntung rokok dan beberapa botol minuman. Afiqah menatap Andreas takut. Ia ingin pergi dari sini.

"Kenapa harus bicara disini?"

"Tidak bisakah di tempat lain saja."

"Bukan disini tapi taman belakang." Elak Andreas. Afiqah tahu bahwa markas ini memiliki taman belakang yang indah. Bahkan ada taman bunganya.

Andreas menuntun Afiqah menuju taman belakang. Ia hanya geleng-geleng melihat kelakuan temannya yang belum sadar dari pesta semalam.
Bahkan mereka bolos sekolah. Seharusnya tadi ia tidak mengajak Afiqah kesini. Tapi jika di luar ia takut Afiqah akan mudah kabur. Jadi ia memutuskan membawa Afiqah ke kandangnya. Namun belum mereka sampai suara mobil polisi mengagetkan mereka.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Where stories live. Discover now