BAB 45

112K 8.2K 564
                                    

Love dulu buat part ini

***

Andai saja malaikat juga mencatat tentang siapa pemilik hati ini, pasti dia akan bosan karena terlalu sering mencatat namamu.

-

-
-

Arsena merasa risih melihat Afiqah tidak henti memeluk boneka serigala jelek itu. Arsena hanya sebal dengan ekspresi wajah boneka itu benar-benar seperti sedang mengejeknya saat ini. Arsena melepaskan pelukannya pada Afiqah. Saat ini mereka sedang tidur dengan posisi Arsena memeluk gadis itu dari belakang. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Namun ia terbangun dengan sendirinya. Dan ketika terbangun di hadapkan dengan Afiqah yang memeluk boneka itu.

Semenjak membeli boneka itu, Afiqah lebih memilih untuk memeluknya dari pada dirinya. Rasanya sebal pasti, tapi mau bagaimana lagi. Bahkan ia jadi tidak bisa bermesraan gara-gara boneka itu. Arsena menghela napas bisa-bisanya dia cemburu sebuah     boneka.

Arsena yang tidak bisa tidur, tiba-tiba tertarik pada ponsel Afiqah yang bergetar. Dia mengambil ponsel gadisnya itu. Untung saja tidak dikunci. Dengan rasa penasaran ia melihat media sosial Afiqah mulai dari WhatsApp hingga Instagram. Untung saja WhatsApp Nampak normal tidak ada pesan yang aneh-aneh. Namun keningnya berkerut melihat Instagram Afiqah.

Arsena tidak suka Afiqah memosting foto cantik seperti itu. Yang lebih menyebalkan lagi tidak ada fotonya sama sekali. Bisa dikatakan terlihat seperti cewek single. Ada juga beberapa komentar dari cowok yang mengatakan cantik dan sebagainya. Hal itu membuat Arsena kesal. Pria itu mengarsipkan semua foto itu dan meng-upload gambarnya dan Afiqah yang sedang berpelukan di Jogja. Lalu dia memberikan caption yang membuat orang-orang pasti akan mual membacanya karena terlalu lebay.

-Andai saja malaikat juga mencatat tentang siapa pemilik hati ini, pasti dia akan bosan karena terlalu sering mencatat namamu. My Arsena.-

Setelah menulis itu Arsena mengirimnya dan tersenyum sendiri-sendiri. Lalu ia juga memblokir semua laki-laki yang mengirim pesan ke Afiqah untuk berkenalan. Mereka pikir siapa? Afiqah hanya miliknya tidak ada yang boleh mengambil belahan jiwanya. Ia akan menunjukkan betapa posesifnya dia dengan apa yang dia miliki. Arsena menaruh kembali ponsel milik Afiqahketika selesai membajaknya.

Arsena kembali melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah empat. Ia membangunkan Afiqah untuk menemaninya sahur. Tidak terasa jika ia sudah membajak ponsel istrinya lebih dari tiga puluh menit.

"Dek ayo bangun..." Arsena memeluk Afiqah sambil membisikan hal itu dan meniupkan telinga gadis itu dengan napasnya. Tentu saja hal itu mengganggu untuk Afiqah. Gadis itu berusaha tidak peduli.

"Dek bangun yuk.. temenin mas makan terus kita sholat subuh ke masjid." Bisik Arsena sekali lagi.

Kesal karena tidak mendapat jawaban pria itu menarik boneka yang di peluk Afiqah. Dan berhasil gadis itu langsung bangun dan mencari bonekanya.

"Sesayang itukah kamu sama boneka itu?" Tanya Arsena malas. Ia memberikan boneka serigala itu ke Afiqah. Disaat gadis kecilnya itu merengek tidak jelas. Dan menjadi ceria lagi karena boneka itu sudah berada di pelukannya.

"Biarin!"

"Yasudah temenin mas makan ya... Sekalian shalat subuh di masjid." Afiqah mengagguk kemudian mencium boneka itu dan menaruhnya kembali ke kasur.

"Enak sekali pagi-pagi udah dapet ciuman padahal mas aja belum." Afiqah mendelik mendengar itu. Arsena menghela napas kemudian menuntun istrinya ke dapur.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang